Bisnis.com, JAKARTA – PT Pefindo Biro Kredit berencana menambah portofolio produk jasa pada akhir 2018.
Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu menjelaskan pihaknya telah mengajukan izin produk ini kepada Otoritas Jasa Keuangan. Sejumlah masukan pun telah diberikan otoritas kepada lembaga pengelola informasi perkreditan atau biro kredit ini terkait produk tersebut.
Dia memperkirakan pada akhir tahun ini produk anyar itu bisa ditawarkan kepada para anggotanya.
“Kalau lancar akhir tahun [diluncurkan]. Kami sudah ajukan izin dan ada review yang mesti kami perbaiki,” ujarnya saat ditemui Bisnis, Rabu (26/9/2018).
Abimanyu memberikan sedikit informasi terkait produk baru yang disebut Pefindo Alerts tersebut. Menurutnya, produk itu akan memberikan informasi awal kepada kreditur tentang adanya perubahan profil risiko dari debitur atau nasabah.
Dengan begitu, jelasnya, kreditur atau lembaga keuangan pemberi kredit bisa melakukan langkah awal untuk menghindarkan nasabah dari kondisi gagal bayar.
“Ini salah satu faktor yang diperlukan lembaga keuangan untuk memitigasi risikonya. Early warning buat lembaga keuangan,” ujarnya.
Hingga saat ini, Abimanyu mengatakan pihaknya menawarkan dua produk, yakni Pefindo Score & Report dan Pefindo Profiling. Produk pertama, jelasnya, berupa laporan credit history dari calon nasabah kepada lembaga keuangan.
Data tersebut dikompilasi dari berbagai sumber yang dimiliki Pefindo, termasuk dari OJK dan berbagai sektor jasa keuangan.
“Pefindo Profiling lebih kepada informasi spasial kepada lembaga keuangan. Misalnya, di wilayah tertentu bagaimana history kredit dan NPL-nya, sehingga perusahaan bisa mengambil keputusan untuk melakukan ekspansi,” jelasnya.