Bisnis.com, JAKARTA -- Kiwoom Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini berpotensi menguat dengan rentang pergerakan 5.851-5.896. Sentimen eksternal masih akan sangat memengaruhi pergerakan IHSG hari ini.
Associate Director Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nicodemus menyampaikan sentimen global yaitu masalah tarif dagang akan memengaruhi pergerakan indeks. Selain itu, pelaku pasar mencermati hasil pertemuan FOMC yang diprediksi akan menaikkan suku bunga.
"Dari dalam negeri, pasar menanti langkah kebijakan dari Bank Indonesia atas kenaikan suku bunga The Fed, di mana bank sentral juga diprediksi akan menaikkan suku bunga BI 7 Days RR," ungkap Nicodemus melalui riset yang dipublikasikan Rabu (26/9/2018).
Sentimen-sentimen tersebut membuat pelaku pasar dan investor berpotensi wait and see untuk melihat hasil pertemuan The Fed.
Sementara itu, beralih ke Jepang, dalam risalah Bank of Japan (BoJ) yang dipublikasikan kemarin menunjukkan bahwa BOJ mulai memikirkan efek samping dari pelonggaran stimulus yang selama ini diberikan.
Suku bunga negatif terbukti membuat margin laba perbankan komersial menjadi sempit—yang juga menyebabkan inflasi sulit mendekati 2%. Jepang menyatakan siap jika sewaktu-waktu saat target inflasi terpenuhi, mereka akan segera menaikkan tingkat suku bunga.
Adapun, kemarin (25/9) IHSG ditutup melemah 0.13% menjadi 5,874. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar pada sektor tambang (+0,99%) dan aneka industri (+0,85%) sedangkan penurunan terbesar di sektor industri dasar (-1,58%) dan properti (-0,63%). Sementara investor asing mecatatkan net buy disemua perdagangan saham sebesar Rp19,5 miliar.