Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 15 Poin, Dolar AS Tertekan di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (21/9/2018) di Rp14.824 per dolar AS, menguat 15 poin atau 0,10% dari posisi Rp14.839 pada Kamis (20/9/2018).
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (21/9/2018) di posisi Rp14.824 per dolar AS, menguat 15 poin atau 0,10% dari posisi Rp14.839 pada Kamis (20/9/2018).

Kurs jual ditetapkan Rp14.898 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.750 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp148.

Di pasar spot, berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau menguat 27 poin atau 0,18% ke level Rp14.822 per dolar AS pada pukul 11.25 WIB.

Mata uang Garuda sebelumnya dibuka terapresiasi 29 poin atau 0,20% di level Rp14.820, setelah berakhir menguat 26 poin atau 0,17% di posisi Rp14.849 per dolar AS pada perdagangan Kamis (20/9).

Bersama rupiah, mata uang lainnya di Asia mayoritas terpantau menguat, dipimpin rupee India dan won Korea Selatan yang masing-masing terapresiasi 0,57% dan 0,37% pada pukul 11.26 WIB. Hanya yen Jepang dan baht Thailand yang terpantau terdepresiasi siang ini.

Adapun indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, terpantau turun tipis 0,006 poin ke level 93,906 pada pukul 11.16 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan turun tipis 0,011 poin di level 93,901, setelah pada perdagangan Kamis (20/9) berakhir melemah 0,66% atau 0,625 poin di posisi 93,912.

“Reaksi Asia terhadap eskalasi perang perdagangan sedikit sepi terlepas dari eksposur kawasan ini terhadap China,” jelar pakar strategi DBS, di antaranya Philip Wee dan Duncan Tan, dalam riset mereka, seperti dikutip Bloomberg.

Komentar Perdana Menteri China Li Keqiang pada Rabu (19/9) dimana ia mengenyampingkan devaluasi aktif yuan, yang menjadi risiko utama untuk Pasar Asia, kemungkinan membantu meredam dampaknya.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

21 September

14.824

20 September

14.839

19 September

14.896

18 September

14.908

17 September

14.859

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper