Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ajakan Diskusi AS Diharapkan Bawa Terobosan, Pasar Saham China Melonjak

Pasar saham China melonjak pada perdagangan hari ini, Kamis (13/9/2018), menyusul kabar rencana putaran baru diskusi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok demi menghindari perang dagang berkelanjutan.
Bursa China SHCI/Reuters
Bursa China SHCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham China melonjak pada perdagangan hari ini, Kamis (13/9/2018), menyusul kabar rencana putaran baru diskusi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok demi menghindari perang dagang berkelanjutan.

Indeks Shanghai Composite rebound dan ditutup menguat 1,15% atau 30,47 poin di level 2.686,58, mematahkan pelemahan selama tiga hari berturut-turut sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (12/9), indeks Shanghai ditutup di level terendahnya sejak Januari 2016.

Indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip juga rebound dan berakhir menguat 1,08% atau 34,54 poin di level 3.236,57, kenaikan pertama dalam empat hari terakhir.

“Perang perdagangan telah menjadi topik hangat pada pasar sepanjang tahun ini. Ketidakjelasan telah menjadi pengaruh besar pada pasar saham. Sinyal yang baik pada titik rendah ini tentu saja memiliki efek,” kata Li Zheming, seorang analis di Datong Securities, seperti dikutip dari Reuters.

Perhatian pasar terfokus pada perdagangan antara kedua negara setelah pemerintahan Trump mengundang para pejabat pemerintah China untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan, seperti diungkapkan penasihat ekonomi Gedung Putih pada Rabu (12/9).

Hal ini dikemukakan ketika pemerintah AS bersiap untuk meningkatkan perang perdagangan dengan memberlakukan tarif terhadap barang-barang asal China senilai US$200 miliar.

Pemerintah China, seperti dikemukakan Juru bicara Departemen Luar Negeri China Geng Shuang, merespons undangan itu dengan positif. Ia menambahkan bahwa kedua negara sedang berdiskusi tentang perinciannya.

“China selalu menganggap bahwa eskalasi konflik perdagangan tidak ada dalam kepentingan siapa pun. Bahkan, dari pembicaraan awal bulan lalu di Washington, tim diskusi perdagangan kedua belah pihak telah mempertahankan berbagai bentuk kontak, dan mengadakan diskusi tentang isu di setiap sisi,” terang Geng.

Berita tentang putaran pembicaraan baru pun mendukung nilai tukar yuan dan menekan dolar AS. Beberapa pengamat pasar optimistis akan adanya terobosan setelah beberapa pertemuan sebelumnya membuat sedikit kemajuan.

“Meski kami setuju hal ini pasti memberikan dukungan jangka pendek, jalan di depan masih bisa rumit,” ujar Tai Hui, kepala strategi pasar untuk JP Morgan Asset Management, dalam risetnya.

“China memang sebelumnya memberikan konsesi untuk membeli lebih banyak produk AS, mengurangi defisit bilateral, serta membuka pasar untuk perusahaan asing. Jika ini tidak memuaskan AS enam bulan lalu, China mungkin tidak dapat menawarkan lebih dari itu, terutama jika ini melibatkan penyesuaian kebijakan ‘Made in China 2025’.”

Namun seorang trader di sebuah bank China mengatakan sentimen pasar telah membaik mengikuti perkembangan terbaru, sehingga memberikan harapan kepada pasar bahwa perundingan itu bisa menghasilkan terobosan.

Sejalan dengan bursa China, indeks Hang Seng Hong Kong juga rebound dan berakhir melonjak 2,54% atau 669,45 poin di level 27.014,49, setelah tertekan selama enam sesi berturut-turut sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper