Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. meluncurkan dua produk fund raising sekaligus yaitu PUB I Obligasi Tahap I Tahun 2018 dan PUB II Sukuk Ijarah Tahap I Tahun 2018 dengan nilai penerbitan masing-masing sebanyak-banyaknya Rp1 triliun.
Kedua surat berharga tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan XL Axiata yang telah memperoleh izin penerbitan selama dua tahun, dengan total target penerbitan masing-masing mencapai Rp 5 triliun.
Pada penawaran oblogasi dan sukuk ijarah ini, emiten dengan kode saham EXCL tersebut menunjuk menunjuk PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Maybank Kim Eng Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam skema Joint Lead Underwriters.
Chief Executive Officer XL Axiata Dian Siswarini menyampaikan dalam 2—3 tahun terakhir perusahaan mulai melebarkan ekspansi jaringan ke wilayah luar Jawa. Penerbitan obligasi dan sukuk ijarah itu akan digunakan perseroan sebagai belanja modal perluasan network tersebut.
“Sekarang ini, kontribusi pendapatan dari luar Jawa tumbuh cukup besar, sehingga kami tidak boleh berhenti membangun jaringan 4G. Di luar Jawa, kompetitor kami hanya satu sehingga kami terus bertarung memperbanyak jaringan,” ungkap Dian dalam paparan di Jakarta, Kamis (13/9).
Dian menyampaikan meski kontribusi pendapatan dari luar Jawa saat ini hanya sekitar 10%—15% dari total pendapatan perseroan, pertumbuhannya lebih masif dibandingkan dengan di Pulau Jawa. Untuk itu, perseroan menganggarkan hingga Rp7 triliun pada tahun ini untuk membangun infrastruktur.
Direktur Keuangan XL Axiata Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin menyampaikan perseroan khusus mengalokasikan dana hasil PUB obligasi dan sukuk ijarah ini untuk meningkatkan kualitas jaringan dan perluasan kapasitas perseroan.
Menurutnya, perseroan sudah mulai berinvestasi di luar pulau Jawa sejak 3 tahun lalu dan aksi tersebut menunjukkan hasil yang sangat positif pada pendapatan perseroan. oleh karena itu emiten dengan sandi EXCL tersebut tetap menerbitkan skema pendanaan meski pasar masih fluktuatif.
“Kami menjalankan program [pendanaan] Rp10 triliun ini untuk dua tahun. Meski kondisi nilai tukar dan suku bunga sedang naik, kami tetap melakukan penerbitan sehingga dapat menangkap peluang-peluang di pasar dalam beberapa tahun ke depan,” ungkap Adlan.
Dia menyebut perseroan akan mendiversifikasi investor melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang dirancang dalam beberapa seri dan kupon tersebut. Perseroan belum dapat memastikan kapan PUB berikutnya akan ditempuh.
Head of Debt Capital Markets PT Maybank Kim Eng Sekuritas Indra Sakti menyampaikan secara historis, seluruh surat utang yang diterbitkan EXCL selalu terserap baik di pasar. Apalagi, obligasi dan sukuk yang kali ini diterbitkan telah mengantingi rating AAA(idn) dari Fitch.
Obligasi dan sukuk ijarah tersebut dilepas dalam beberapa seri yaitu Seri A dengan tenor 370 hari kalender, Seri B dengan tenor 3 tahun, Seri C dengan tenor 5 tahun, Seri D dengan tenor 7 tahun, dan Seri E dengan tenor 10 tahun. Perseroan menetapkan target berbeda-beda mulai dari investor individu, asuransi, hingga dana pension.
Kelima seri tersebut pun dirancang dalam pricing range bertingkat yaitu tenor 1 tahun sebesar 8%-8,5%, tenor 3 tahun sebesar 8,75%-9,5%, tenor 5 tahun sebesar 9,25%-10,25%, tenor 7 tahun 9,85%-10,5%, dan tenor 10 tahun pada rentang 10%-10,65%.