Bisnis.com, JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meninggalkan level 6.000 setelah ditutup melemah pada perdagangan Senin (3/9), di tengah memburuknya sentimen perdagangan global. Kemarin, IHSG ditutup melemah 0,85% atau 50,88 poin ke level 5.967,58.
IHSG ditutup melemah meskipun sempat dibuka rebound dengan penguatan 0,12% atau 6,95 poin di level 6.025,41. Sepanjang perdagangan Senin, IHSG bergerak pada level 5.954,93 – 6.026,91.
Dari 601 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 133 saham menguat, 261 saham melemah, dan 207 saham stagnan. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI menjadi penekan utama terhadap koreksi IHSG hari ini.
Seluruh sembilan sektor pada IHSG ditutup melemah hari ini, dengan sentor industri dasar mencatat pelemahan terdalam sebesar 1,91%, disusul sektor aneka industri yang melemah 1,79%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah kemarin ditutup melemah 105 poin atau 0,71% ke level Rp14.815 per dolar AS, terendah dalam 20 tahun terakhir. Pelemahan IHSG sejalan dengan pergerakan bursa saham Asia yang terbebani kekhawatiran mengenai berlanjutnya eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 ditutup melemah 0,96% atau 5,05 poin ke level 523,54, setelah dibuka menguat 0,22% atau 1,15 poin ke level 529,73.
Equity Technical Analyst AReliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan negara-negara berkembang menjadi medan pertempuran utama bagi investor asing setelah Argentina dan Turki terjerembab pada krisis, setelah dolar melambung pascakebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang lebih ketat. Data inflasi dalam negeri yang cukup terkendali pun tidak mampu membendung aksi jual investor.
Pada perdagangan hari ini, investor akan dipengaruhi oleh beberapa sentimen seperti data indeks harga produksi di Eropa, indeks kinerja manufaktur di AS, dan kebijakan Gubernur bank sentral Inggris Mark Carney soal kebijakan moneter Negeri Ratu Elizabet.
“Secara teknikal IHSG bergerak bearish dengan konfirmasi break out MA20 pada perdagangan hari ini. Indikator stochastic pun bergerak bearish setelah dead-cross pada area jenuh beli. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung kembali tertekan,” ungkap Lanjar.
Dia memprediksi IHSG hari ini akan bergerak pada rentang 5.910—5.980. Beberapa saham yang dapat diperhatikan yaitu AKRA, CPIN, BDMN, INCO, dan INDF.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menyampaikan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua berada pada rentang 5.939,36—5.911,15, sedangkan resisten pertama maupun kedua berada pada rentang 6.011,35—6.055.12.
“MACD sudah berhasil membentuk pola golden cross di area positif. Sementara itu, RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual. Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpeluang menuju ke area resisten,” ungkap Nafan.
Beberapa saham yang dia rekomendasikan yaitu ADHI, BRPT, PPRO, TRAM, WSKT, dan WTON.