Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Kospi Korea Selatan ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Senin (3/9/2018), sejalan dengan pelemahan sejumlah bursa di Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup melemah 0,68% atau 15,85 poin ke level 2.307,03, setelah juga dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,21% atau 4,95 poin kelevel 2.317,93.
Adapun pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (31/8/2018), indeks Kospi ditutup rebound dengan penguatan 0,67% atau 15,53 poin ke level 2.322,88.
Sebanyak 300 saham menguat, 397 saham melemah, dan 83 saham stagnan dari 780 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.
Saham Dongwha Pharm Co. Ltd. yang melemah 0,43% dan Woori Bank yang turun 1,23% berada di antara deretan saham yang menekan pergerakan indeks Kospi hari ini.
Pergerakan indeks Kospi sejalan dengan bursa saham di Asia terbebani kekhawatiran mengenai berlanjutnya eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China dan tak stabilnya mata uang emerging markets.
Baca Juga
“Tampaknya hampir pasti bahwa Trump akan memberlakukan tarif 25% pada impor senilai US$200 miliar dari China," kata Norihiro Fujito, kepala strategi investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan siap untuk menerapkan tarif baru segera setelah periode komentar publik tentang rencana itu berakhir pada Kamis pekan ini. Jika terjadi, langkah tersebut akan menjadi eskalasi besar setelah ia menerapkan tarif terhadap ekspor oleh China senilai US$50 miliar.
Sementara itu, investor tetap waspada terhadap pergerakan sejumlah mata uang emerging markets, yang telah mengalami salah satu aksi jual terbesar dalam beberapa tahun terakhir, meskipun mampu sedikit rebound pada Jumat (31/8).
Berbanding terbalik dengan pergerakan indeks Kospi, mata uang won Korsel ditutup berbalik menguat 0,24% atau 2,68 poin ke level 1.110,39 won per dolar AS hari ini.