Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiwoom Sekuritas: IHSG Masih Terpengaruh Profit Taking

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa hari ini, Jumat (31/8/2018) pergerakan IHSG masih di pengaruhi aksi profit taking di akhir pekan dan juga sentimen eksternal.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (23/8/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (23/8/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan hari ini, Jumat (31/8/2018) pergerakan IHSG masih di pengaruhi aksi profit taking di akhir pekan dan juga sentimen eksternal.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa tampaknya pelaku pasar masih terfokus terhadap perkembangan tarif dagang antara AS dan China pada pekan depan.

Selain itu,  kondisi yang terjadi di Argentina di mana mata uang Argentina terkoreksi terhadap dollar AS juga akan menjadi perhatian pasar.

"Kondisi tersebut dimana Presiden Argentina meminta bantuan terhadap IMF, tentunya ini menjadi perhatian pelaku pasar keuangan," katanya dalam riset harian, Jumat (31/8/2018).

Nico mengatakan, dari dalam negeri, rupiah kemarin seakan tak berdaya, dan terus mengalami pelemahan.
 
Bank Indonesia kemarin menyampaikan bahwa langkah PBOC memperlemah mata uangnya di tengah sengketa dagang Amerikan dan China mempengaruhi nilai rupiah.

Selain itu, pembelian valas oleh korporasi dalam negeri untuk impor juga turut mendorong rupiah melemah lebih lanjut.

"Secara teknikal, indeks IHSG memiliki potensi menguat dengan support dan resistance di level 5.992-6.066," katanya.

Kemarin (30/8) IHSG ditutup melemah. Indeks turun (-0.76%) ke level 6.018. Sektor yang mengalami penguatan terbesar di sektor industri agrikultur (+0,20%) sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar pada sektor infrastruktur (-1,55%) dan industri dasar (-1,04%).

Sementara itu, investor asing mencatatkan net buy di semua perdagangan saham sebesar Rp462.16 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper