Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) menargetkan dapat mengoperasikan pabrik pengolahan kakao pada kuartal IV/2019.
Direktur Salim Ivomas Pratama Tan Agustinus Dermawan menyampaikan, perusahaan sedang mengembangkan pabrik pengolahan kakao untuk segmen industri. Nilai investasi yang digelontorkan sejauh ini mencapai kisaran US$30 juta-US$35 juta.
"Lokasi pabrik di kawasan industri di Purwakarta. Saat ini masih dalam kontruksi dan pengembangannya selesai tahun depan," tuturnya, Rabu (29/8/2018).
Pabrik kakao direncanakan beroperasi secara komersial pada kuartal IV/2019. Nantinya, SIMP akan mengambil bahan baku dari anak usahanya, yakni PT PP London Sumatera Tbk. (LSIP) yang memiliki perkebunan kakao seluas 2.000 hektare.
Ekspansi kakao dilakukan melalui joint venture dengan perusahaan asal Jepang, Daito Cacao Co. Ltd. Porsi kepemilikan saham SIMP dan Daito Cacao masing-masing sebesar 49% dan 51%.
Agustinus menyampaikan, di samping pabrik kakao, perusahaan juga melakukan sejumlah ekspansi lain pada 2018. Di antaranya ialah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kalimantan Tengah berkapasitas 45 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam dan pabrik pemurnian minyak kelapa sawit (CPO).
Pabrik pemurnian berkapasitas 300.000 ton CPO per tahun berlokasi di Surabaya. Proses pembangunan rampung pada semester I/2018. "Sampai akhir 2018, diperkirakan realisasi belanja modal sekitar Rp2 triliun," tuturnya.
Untuk ekspansi di sektor hilir, perseroan memiliki 26 PKS berkapasitas 6,8 juta ton per tahun, 5 pabrik pemurnian CPO berkapasitas 1,7 juta ton per tahun, dan 2 pabrik penyulingan gula berkapasitas 2,2 juta ton per tahun.