Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk. masih mengandalkan strategi penjualan campuran antara hunian dan kavling lahan komersial untuk mendongkrak capaian pemasaran tahun ini.
Olivia Surodjo, Direktur Metropolitan Land, mengatakan bahwa hingga Juli, perseroan sudah mengantongi nilai pemasaran atau marketing sales sebesar Rp1,4 triliun, atau 70% dari targetnya tahun ini Rp2 triliun.
Nilai ini meningkat 68% dibandingkan dengan capaian marketing sales emiten dengan kode saham MTLA ini hingga Juli 2017 yang senilai Rp834 miliar.
Perseroan memang cukup genjar mamacu penjualan pada semester pertama untuk menghindari potensi perlambatan penjualan di semester kedua karena kekhawatiran terkait dengan situasi politik yang memanas jelang pemilihan umum presiden.
Menurutnya, untuk mengejar target pemasaran yang tersisa sebesar Rp600 miliar pada semester kedua ini tidak akan terlalu sulit bagi perseroan. Perseroan masih akan tetap menggunakan strategi seperti yang dilakukan sepanjang tahun ini, yakni menopang penjualan hunian dengan penjualan lahan komersial.
“Kami belum ada perubahan strategi. Dari awal cara kita menggenjot penjualan adalah dengan menjual kavling komersial untuk sekolah, rumah saki, dan lain-lain. Itu membantu sales kami, sekaligus menambah amenities [fasilitas] di kawasan kami,” katanya, Rabu (29/8/2018).
Olivia mengatakan, saat ini perseroan baru mendapatkan bebarapa draft skema pembiayaan dari sejumlah bank terkait perubahan kebijakan loan to value ratio (LTV). Sejauh ini, perseroan masih mempelajari draf tersebut sehingga belum ditindaklanjuti menjadi skema kerjasama tertentu.