Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan perkebunan PT Andira Agro Tbk. (ANDI) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (16/8/2018).
Dengan dimulainya perdagangan saham perdana perseroan, ANDI akan menjadi emiten ke-32 yang melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 2018.
Direktur ANDI Kahar Anwar mengatakan harga pelaksanaan IPO perseroan adalah Rp200. Perusahaan melepas 500 juta lembar sehingga akan meraih dana Rp100 miliar.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana efek yaitu PT Victoria Sekuritas Indonesia. Perseroan mengklaim penawaran pooling saham ANDI mengalami kelebihan permintaan hingga 316 kali.
"Berdasarkan nilai emisi Rp100 miliar, oversubscribed mencapai 4,2 kali. Ini menunjukkan animo publik terhadap IPO ANDI begitu besar, " paparnya dalam keterangan resmi, Kamis (16/8).
ANDI bergerak di dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel). Perusahaan memiliki konsesi lahan seluas 12.172 hektare (ha), dengan perincian kebun inti 5.463 ha dan kebun plasma 4.668 ha.
Kahar menambahkan dana IPO digunakan untuk pengembangan pabrik kelapa sawit. Dengan demikian, kapasitas pengolahan sawit perusahaan dapat meningkat dua kali lipat.
Sebelum IPO, sekitar 67,88% saham perseroan dipegang oleh PT Central Energi Pratama (CEP) dan 32,12% dimiliki oleh PT Anugerah Perkasa Semesta (APS). APS memegang 99,9% saham CEP.
Anne Sutanto tercatat sebagai pemilik 54% saham APS dan 0,1% saham Central Energi Pratama. Dia juga merupakan Direktur Utama PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) dan Wakil Presiden Direktur PT Pan Brothers Tbk. (PBRX).
Saham ANDI Diklaim "Oversubscribed" 4,2 Kali
Direktur ANDI Kahar Anwar mengatakan harga pelaksanaan IPO perseroan adalah Rp200. Perusahaan melepas 500 juta lembar sehingga akan meraih dana Rp100 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Annisa Margrit
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

4 jam yang lalu
Beda Arah BlackRock dan JP Morgan di United Tractors (UNTR)
4 jam yang lalu
Sentimen Bullish Bitcoin Kembali, Waktunya Serbu Kripto?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

4 jam yang lalu
PTPP Absen Lagi Bagikan Dividen Tahun Buku 2024

4 jam yang lalu
PTPP Mau Divestasi 2 Anak Usaha, Incar Sekitar Rp3 Triliun

4 jam yang lalu
Indosat (ISAT) Serap Capex Rp2,62 Triliun per Maret 2025
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
