Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten peritel, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 3,9% pada paruh pertama tahun ini, atau melampaui dari target target yang ditetapkan.
Setyadi Surya, Corporate Secretary PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. mengungkapkan, pertumbuhan pada semester I/2018 dicapai melalui penjualan produk fesyen sebesar 10,9%. Sementara itu, untuk sektor supermarket mengalami penurunan sebesar 20,3%.
Dia mengungkapkan, penurunan pada sektor supermarket sudah bisa diprediksikan, sedangkan sektor andalan saat ini adalah fesyen.
“Penurunan penjualan pada sektor supermarket merupakan kebijakan perusahaan. Beberapa waktu lalu, kami memang melakukan penutupan beberapa supermarket yang mengalami kerugian," tulisnya melalui keterangan resmi, Kamis (12/7/2018).
Penutupan gerai supermarket, katanya, bertujuan untuk memberi peluang usaha yang lebih besar bagi produk fesyen. Pada semester I/2018, peningkatan penjualan pun terlihat pada Ramadan.
Periode Ramadan secara akumulasi, yakni Mei dan Juni 2018, Ramayana mencatat total pertumbuhan sebesar 5,2%. Pertumbuhan itu diraih dari penaikkan penjualan sektor fesyen sebesar 10%, sedangkan sektor supermarket mengalami penurunan sebesar 19,2%.
Setyadi mengatakan, peningkatan penjualan pada semester I/2018, diikuti pula dengan peningkatan pertumbuhan margin dibanding semester pertama tahun 2017, yaitu sebesar 3%.
Adapun, target penjualan perseroan pada paruh pertama tahun ini senilai Rp4,91 triliun atau tumbuh 3,5% year-on-year. Memasuki tahun ajaran baru, emiten bersandi saham RALS ini memproyeksikan penjualan pada Juli 2018 bisa mencapai Rp600 miliar.
Selain Ramadan, katanya, saat memasuki tahun ajaran baru bagi dunia pendidikan menjadi musim panen bagi emiten peritel. Untuk menyambut momentum itu, perseroan juga memberikan diskon-diskon untuk meningkatkan penjualan pada libur sekolah sekaligus tahun ajaran baru.