Bisnis.com, JAKARTA - Pasar saham hari ini, Senin (9/7/2018) diperkirakan masih akan cenderung tertekan, karena sejumlah sentimen domestik dan eksternal.
Maximilianus Nico Demus Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia mengatakan bahwa pada akhir pekan kemarin, Jumat (6/7/2018) indeks IHSG di tutup melemah. Indeks IHSG turun (-0.77%) ke level 5.694.
Asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp338 milyar. Sektor infrastruktur mengalami kenaikan terbesar (+0.94%), sementara indeks regional ditutup masing-masing Nikkei (+1.12%), Hang Seng (+0.47%), dan Kospi (+0.68%).
Beberapa sentimen akan mempengaruhi pergerakan pasar.
Dari dalam negeri, para pelaku pasar tentunya memperhatikan rilis data cadangan devisa, di mana cadangan devisa pada akhir bulan Juni sebesar US$119,8 miliar turun dari sebelumnya pada akhir bulan Mei 2018 sebesar US$122,9 miliar.
Penurunan ini tentunya akibat dari pembayaran untang luar negeri dan intervensi akibat volatilitas nilai tukar rupiah.
Dari luar negeri, dimulainya perang tarif AS dan China, kondisi ini akan memberikan ketidakpastian akan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi dunia, karena para pelaku usaha ada kemungkinan akan menahan diri.
Di lain sisi, ‘capital outflow’ masih terjadi hingga hari ini, tidak sebanyak beberapa pekan sebelumnya namun capital outflow ini tentu akan mempengaruhi kinerja IHSG.
"Kami memprediksi IHSG hari ini cenderung tertekan, dengan support dan resistance di level 5.679 – 5.727," katanya dalam riset harian, Senin (9/7/2018).