Bisnis.com, JAKARTA - Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa pasar obligasi pada hari ini, Senin (9/7/2018) akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas.
Maximilianus Nico Demus Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia mengatakan bahwa pelan tapi pasti, pasar obligasi terus menguat dalam beberapa hari terakhir.
Baik jangka pendek maupun dalam jangka menengah, pasar obligasi memberikan indikasi untuk terus melakukan penguatan.
Dalam porsi kepemilikan, asing juga masih terus menurun meskipun sudah tidak sederas sebelumnya.
"Pekan ini yield SUN berdurasi 10 tahun akan berkisar antara 7,4% - 7,65%," katanya dalam riset harian, Senin (9/7/2018).
Nico mengatakan penguatan harga obligasi yang terjadi saat ini juga didukung oleh turunnya imbal hasil obligasi di zona Eropa dan Amerika yang terimbas dari perang dagang yang terjadi kemarin, sehingga para pelaku pasar beralih kepada asset yang lebih aman.
"Kami merekomendasikan beli hari ini, dalam jumlah sedikit," katanya.
Adapun, pada perdagangan Jumat pekan lalu, total transaksi obligasi naik tipis, tetapi total frekuensi turun dibandingkan hari sebelumnya di tengah penantian akan hasil trade war antara Amerika dan China kemarin.
Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 7 – 10 tahun, diikuti dengan 1 – 3 tahun dan 3 – 5 tahun. Sisanya merata di semua tenor hingga 20 tahun. Hal yang menarik adalah, para pelaku pasar dan investor juga tengah bertransaksi untuk obligasi di atas 25 tahun.
"Tentu hal ini memberikan indikasi bahwa harga obligasi yang tengah menguat, memberikan pilihan lebih kepada para investor untuk mulai masuk kepada obligasi jangka panjang yang memberikan return menarik," katanya.