Bisnis.com, JAKARTA--Emiten barang-barang konsumsi, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. tengah menghadapi kondisi keuangan yang tidak kondusif.
Direktur Utama Tiga Pilar Sejahtera Food Joko Mogoginta mengungkapkan, kondisi AISA pascapersoalan bisnis beras yakni kinerja keuangan perusahaan tidak sekondusif dahulu kala.
Namun, upaya penjualan unit usaha bisnis beras masih berjalan walaupun tidak berjalan secepat yang manajemen kehendaki.
"Kondisi perusahaan pascapersoalan bisnis beras Tiga Pilar Sejatera Food, kondisi keuangan tidak sekondusif dahulu kala," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (26/6/2018).
Joko menuturkan, manajemen dan pemegang saham pendiri tidak lari dan tetap akan meningkatkan kondisi perusahaan walau sesulit apapun persoalan yang dihadapi oleh perusahaan.
Adapun beberapa fakta yang dijadikan bahan acuan bahwa berkaitan pemilik saham pendiri, AISA menyampaikan bahwa hal tersebut berkaitan dengan masalah legal yang kompleks yang nantinya akan diselesaikan secara tersendiri.
Baca Juga
Dia mengatakan, management percaya bahwa pada akhirnya perusahaan ini akan bersinar kembali setelah hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dibereskan dan nilai perusahaan akan kembali secara perlahan-lahan.
Sebelumnya, analis Pemeringkat Efek Indonesia Martin Pandiangan dan Christyanto Wijaya dalam riset bahwa AISA berpotensi menghadapi gagal bayar kupon.
Pasalnya likuiditas Tiga Pilar Sejahtera sedang lemah, dengan arus kas senilai Rp30 miliar--Rp40 miliar per posisi pertengahan Mei 2018 dan ekspektasi akumulasi EBITDA berpotensi tidak cukup untuk membayar kupon senilai Rp109,3 miliar pada Juli 2018