Bisnis.com, JAKARTA— PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi pada perdagangan hari ini, Senin (25/6/2018), imbal hasil surat utang negara (SUN) melemah.
“Yield SUN diperkirakan bergerak turun,” kata Ahmad Mikail, ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia seperti dikutip dari risetnya yang diterima pagi ini, Senin (25/6/2018).
Dia mengemukakan, penurunan yield SUN didorong kemungkinan penguatan rupiah dan pelemahan yield US Treasury seperti yang dipaparkan.
“Yield SUN 10 tahun diperkirakan bergerak di rentang 7,45%- 7,49%, kata Mikail.
PT Samuel Sekuritas Indonesia pada perdagangan hari ini merekomendasikan obligasi negara dengan seri FR0074, FR0075, FR0064, FR0067, FR0072.
Dia mengemukakan imbal hasil obligasi Amerika Serikat jangka menengah (10 tahun) dan panjang di AS (30 tahun) pada minggu malam turun masing-masing sebesar 1 bps ke level 2,88% dan 3,03%.
“Hal tersebut didorong kekhawatiran investor terhadap risiko perang dagang yang semakin meningkat antara AS dan Uni Eropa serta China,” kata Mikail.
Sementara itu, harga minyak dan gas tahan kenaikan yield US Treasury.
Harga minyak WTI dan gas kemarin malam masing-masing turun. Harga minyak turun sebesar 0,01% (US68,57/barel) dan harga gas turun 0,78% (US$2,92/MMBtu), seiring sentimen kenaikan produksi minyak negara-negara OPEC dan Rusia.