Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Toyota Motor Tekan Topix Lanjut Melemah

Pergerakan indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang kompak berakhir terkoreksi di zona merah pada perdagangan hari ini, Jumat (22/6/2018).
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang kompak berakhir terkoreksi di zona merah pada perdagangan hari ini, Jumat (22/6/2018).

Indeks Topix dibuka dengan pelemahan 16,19 poin atau 0,92% di level 1.734,44 dan berakhir turun 5,80 poin atau 0,33% di level 1.744,83. Pada perdagangan Kamis (21/6), Topix ditutup turun 0,12% di posisi 1.750,63.

Dari 2.082 saham pada indeks Topix, 1.031 saham di antaranya menguat, 985 saham melemah, dan 66 saham stagnan.

Saham Toyota Motor Corp. dan SoftBank Group Corp.yang masing-masing melemah 2,66% dan 2,82% menjadi penekan utama terhadap koreksi Topix pada akhir perdagangan hari ini.

Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 berakhir turun 0,78% atau 176,21 poin di level 22.516,83, setelah tergelincir saat dibuka melemah 1,04% di posisi 22.456,45. Pada perdagangan Kamis (21/6), Nikkei 225 berakhir menguat 0,61% di posisi 22.693,04.

Sebanyak 59 saham menguat, 158 saham melemah, dan 8 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei. Saham Fast Retailing Co. Ltd. yang melorot 1,49% menjadi penekan utama terhadap koreksi Nikkei pada akhir perdagangan hari ini, diikuti saham SoftBank Group Corp. yang melemah 2,82%.

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau melemah 0,17% atau 0,19 poin ke posisi 110,16 per dolar AS pada pukul 15.13 WIB, setelah berakhir menguat 0,35% atau 0,39 poin di level 109,97 pada perdagangan Kamis (21/6).

Dilansir dari Bloomberg, saham Toyota Motor Corp. menjadi penekan terbesar terhadap pelemahan Topix setelah peringatan mengenai laba oleh Daimler AG menghidupkan kembali keresahan perdagangan, sekaligus menyebabkan bursa saham Eropa dan Amerika Serikat (AS) turun pada perdagangan Kamis (21/6).

Saham Daimler membukukan penurunan terbesar sejak April setelah perusahaan ini menjadi perusahaan utama pertama yang mengacu pada perselisihan dagang antara AS dan China untuk pemangkasan proyeksi laba.

“Dengan revisi penurunan oleh Daimler, dampak dari friksi dagang antara AS dan China akhirnya muncul terwujud dalam laba perusahaan,” ujar Hideyuki Ishiguro, pakar strategi senior di Daiwa Securities Co.

“Mengingat apresiasi yen, bursa saham Jepang kemungkinan di bawah tekanan penjualan saat pasar kemungkinan memperkirakan risiko laba korporasi yang memburuk,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper