Bisnis.com, JAKARTA— Kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan siang ini, Kamis (21/6/2018) tertekan dan menembus level 14.000.
Setelah dibuka melemah Rp158 atau 1,13% ke Rp14.090 per dolar AS., pada pk. 10.27 WIB rupiah jadi melemah Rp167 atau 1,20% ke Rp14.099 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar bergerak menguat memasuki hari ketiga perdagangan. Pada siang ini, indeks dolar AS menguat 0,12% ke level 95,240.
“Perang dagang mengakibatkan ketidakpastian ekonomi, sehingga dolar terus menguat yang berakibat semua harga komoditas yang berdenominasi dolar menjadi mahal. Rupiah tembus [14.000 siang ini],” kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim kepada Bisnis.com, Kamis (21/6/2018).
Namun dia memperkirakan pelemahan rupiah hingga menembus level 14.000 hanya berlangsung sesaat, mengingat Bank Indonesia kembali akan menggelar rapat dewan gubernur pada 27—28 Juni 2018.
“[Pelemahan rupiah hingga tembus 14.000] sesaat, karena BI minggu depan [diprediksi] kembali menaikkan suku bunga,” kata Ibrahim.
Di samping itu, ujarnya, pasar juga menantikan keberlanjutan hubungan dagang antara AS dan China.
“Minggu ini, China dan AS akan melakukan negosiasi tahap [selanjutnya]. Semoga ini bisa positif untuk rupiah,” kata Ibrahim.