Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mekin tertekan pada perdagangan Senin (18/6/2018), pasar mererspons rencana China mengenakan tarif sejumlah produk asal Amerika Serikat, termasuk minyak.
Pasar juga menunggu hasil pertemuan organisasi negara pengekspor, OPEC akan menggelar pertemuan pada Jumat dan Sabtu ini di Wina. Dalam pertemuan tersebut Arab Saudi dan Rusia mengusulkan produksi minyak mentah dikerek.
Minyak mentah berjangka kontrak Juli di bursa komoditas AS, WTI pada pk. 09.43 WIB, seperti dikutip Bloomberg, melemah US$1,24 atau 1,91% ke US$63,82. Pada pk 07.35 WIB, melemah 0,82 poin atau 1,26% ke US$64,24 per barel.
Patokan internasional Brent pada waktu sama melemah US$0,68 tau 0,93% ke US72,76. Pada pk. 07.35 WIB, melemah 0,41 poin atau 0,56% ke US$73,03 per barel.
“Kelihatannya harga minyak mentah tertekan turun mengantisipasi hasil pertemuan OPEC, dimana diekspektasikan OPEC akan mengikuti jejak Rusia untuk meningkatkan produksi,” kata Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra kepada Bisnis.com, Senin (18/6/2018).
Seperti dikutip Reuters, harga minyak berada di bawah tekanan karena kekhawatiran pasokan meningkat karena dua produsen besar, yaitu Arab Saudi dan Rusia telah mengindikasikan siap untuk meningkatkan output.
Minyak mentah berjangka juga merespons tarif pembalasan dari China, termasuk minyak mentah asal AS.