Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GERAK IHSG: BPS Umumkan Inflasi Mei, Analis: Angkanya Stabil, Posisi IHSG Bakal Bertahan Menguat

Sejauh ini hasil data inflasi masih menunjukkan tingkat stabilitas yang cukup positif, sehingga membuat posisi IHSG bertahan di zona hijau, kata M. Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas dalam risetnya yang diterima pagi ini, Kamis (24/5/2018).
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, pk. 11.34 WIB menguat 0,62% atau 36,99 poin ke level 6.020,58.

“Sejauh ini hasil data inflasi masih menunjukkan tingkat stabilitas yang cukup positif, sehingga membuat posisi IHSG bertahan di zona hijau,” kata M. Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas dalam risetnya yang diterima pagi ini, Kamis (24/5/2018).

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik pada hari ini, mencatat indeks harga konsumen Mei 2018 mengalami inflasi sebesar 0,21%, sedangkan inflasi secara tahun kalender 2018 mencapai 1,3% dan inflasi tahun ke tahun di level 3,23%.

Hasil ini diperoleh dari pemantauan BPS di 82 kota seluruh Indonesia. Dari data BPS, 65 kota mengalami inflasi dan 17 kota tercatat mencetak deflasi.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan angka inflasi bulanan 0,21% dan inflasi tahunan 3,23% merupakan angka terendah saat puasa dibandingkan Ramadan 2016 dan 2017.

"Ini kabar yang mengembirakan. Kita harapkan inflasi tetap terkendali pada target yang telah ditetapkan, 3,5% plus minus 1%," paparnya, Senin (4/6/2018).

 

Adapun inflasi sebesar 0,21% pada Mei 2018 dipengaruhi oleh beberapa komoditas antara lain daging ayam ras, telur ayam, dan kenaikan tarif angkutan udara.

Tarif transportasi termasuk angkutan udara perlu menjadi perhatian ke depannya. Menurut Suhariyanto, komponen ini akan menjadi salah satu pemicu inflasi pada Juni 2018 melihat adanya kebutuhan mudik Lebaran.

"Jadi, Juni 2018 yang perlu diantisipasi adalah pesawat dan angkutan antar kota. Mudah-mudahan kenaikannya tidak terlalu tinggi jadi tidak memberatkan konsumen," paparnya.

Inflasi transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada Mei 2018 mencapai 0,18% dengan andil 0,03%.

Adapun, faktor yang menahan laju inflasi salah satunya adalah penurunan harga beras pada Mei 2018. Penurunan harga beras ini memberikan andil deflasi sebesar 0,04%.

Selain beras, cabai rawit juga memberikan andil deflasi sebesar 0,03%.

Secara keseluruhan, Kecuk mengungkapkan inflasi Mei 2018 dipicu oleh inflasi inti sebesar 0,21% dengan andil cukup besar yakni 0,12%. Sementara itu, inflasi harga bergejolak tercatat sebsar 0,19% sepanjang Mei 2018 dan andilnya sebesar 0,03%.

BPS melaporkan inflasi harga yang diatur pemerintah pada Mei 2018 mencapai 0,27% dengan andil sebesar 0,06%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper