Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bayan Resources (BYAN) Incar Pendapatan US$1,45 Miliar

Emiten pertambangan batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menargetkan pendapatan senilai US$1,2 miliarUS$1,45 miliar pada 2018, tumbuh 12,15%35,51% dari realisasi tahun lalu sejumlah US$1,07 miliar.
PT Bayan Resources Tbk./Istimewa
PT Bayan Resources Tbk./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pertambangan batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menargetkan pendapatan senilai US$1,2 miliar—US$1,45 miliar pada 2018, tumbuh 12,15%—35,51% dari realisasi tahun lalu sejumlah US$1,07 miliar.

Direktur & Corporate Secretary Bayan Resources Jenny Quantero menyampaikan, perseroan optimistis terhadap pertumbuhan kinerja dalam dua tahun ke depan, seiring dengan membaiknya pasar batu bara dan pengembangan infrastruktur tambang perseroan.

Pada 2018 perseroan memberikan bujet pendapatan senilai US$1,2 miliar hingga US$1,45 miliar. Pemasukan itu berasal dari penjualan batu bara sejumlah 28 juta ton, naik dari realisasi 2017 yang di bawah 21 juta ton.

"Kami sangat optimistis terhadap industri batu bara dan kinerja perseroan, sehingga menargetkan pendapatan US$1,2 miliar hingga US$1,45 miliar," tuturnya dalam acara paparan publik, Rabu (30/5/2018).

Tahun lalu, perseroan merealisikan produksi batu bara sejumlah 20,9 juta ton dan penjualan 20,1 juta ton. Tahun ini, volume produksi dan penjualan diperkirakan naik menuju kisaran 25 juta - 28 juta ton.

Per Maret 2018, BYAN sudah memproduksi batu hitam sejumlah 6,4 juta ton, naik 60% year on year (yoy). Penjualan batu bara dalam tiga bulan pertama 2018 juga melesat 79% yoy menjadi 6,6 juta ton.

Rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) pada kuartal I/2018 senilai US$61 per ton, naik dari triwulan sebelumnya US$57,5 per ton dan kuartal I/2017 sebesar US$50,7 per ton.

Adapun, ongkos produksi pada kuartal I/2018 mencapai US$34 per ton. Nilai itu melampaui bujet perusahaan sekitar US$28--US$32 per ton.

"Peningkatan ongkos produksi disebabkan kenaikan pembayaran royalti dan tingginya striping ratio di kuartal I/2018. Kita akan tetap mempertahankan ongkos di kisaran US$28 - US$32 per ton dan volume striping ratio sesuai target," paparnya.

Rasio pengupasan per Maret 2018 mencapai 4,6:1, melampaui estimasi 4,2:1. Menurut Jenny, rasio pengupasan tanah pada 2018 ditargetkan sebesar 4,0--4,5:1.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper