Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten pelayaran, PT Trans Power Marine Tbk., berencana menerbitkan Medium Term Notes hingga Rp200 miliar untuk kebutuhan pembelian kapal.
Direktur Keuangan Trans Power Marine (TPMA) Rudy Sutiono mengungkapkan Medium Term Notes (MTN) tersebut akan digunakan untuk pembelian 6-8 set kapal tunda dan kapal tongkang. Saat ini, MTN tersebut masih dalam proses pemeringkatan di Pefindo.
"MTN yang diterbitkan akan sekitar Rp150 miliar-Rp200 miliar. Kami lagi proses penilaian oleh Pefindo. Namun, ini masih awal-awal, sehingga masih lihat rating dan lagi cari investor yang potensial," sebutnya di Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Pada tahun ini, TPMA mengalokasikan belanja modal senilai Rp150 miliar-Rp250 miliar untuk pembelian 6-8 kapal tunda dan tongkang. Rudy menuturkan perseroan berencana membeli kapal bekas dengan usia sekitar 5 tahun.
Perseroan akan selektif dalam pembelian kapal bekas. Syarat utama dalam pembelian kapal adalah kapal yang dibeli telah melakukan docking besar.
Adapun nilai kas dan setara kas perseroan mencapai US$3,23 juta per Maret 2018. Sementara itu, posisi utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka pendek senilai US$10,02 juta.
Selain itu, utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun senilai US$7,77 juta. TPMA juga memiliki utang bank jangka panjang senilai US$17,93 juta.
Per Maret 2018, nilai pendapatan usaha TPMA mencapai US$9,64 juta, tumbuh 11,83% dari posisi US$8,62 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba periode berjalan yang diatribusikan pemilik entitas induk senilai US$1,2 juta, naik 110% dari posisi US$573.510 pada akhir Maret 2016.
Selain opsi menerbitkan MTN, tutur Rudy, perseroan juga berencana mencari pinjaman perbankan. Namun, hal ini terkendala anggapan perbankan bahwa bisnis pelayaran masih belum terlalu bagus.
Hingga akhir 2017, TPMA memiliki 37 tug boat, 33 kapal barge, dan 3 crane barge. Sementara itu, nilai aset perusahaan per 2017 sekitar US$115,02 juta dan utilisasi kapal sudah mencapai batas maksimal.
Direktur Utama Trans Power Marine Ronny Kurniawan menerangkan sumber pendapatan sebanyak 50% berasal dari transhipment dan 50% lagi inter-island (antarpulau). Perseroan juga berencana untuk meningkatkan margin EBITDA (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization) menjadi 43%-46% pada tahun ini.
Terkait belanja modal pada tahun ini, tambahnya, porsi sumber pendanaan dari eksternal akan berkisar 75%-80% dan 25% sisanya dari dana internal.