Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk. berencana menempuh penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dengan target perolehan dana minimum Rp350 miliar.
Direktur Keuangan Bali Towerindo Sentra Anni Suwardi mengungkapkan dana tersebut akan digunakan perseroan untuk menutup kebutuhan belanja modal perseroan pada tahun ini yang ditetapkan total Rp860 miliar.
“Kami menganggarkan belanja modal total Rp860 miliar untuk tahun ini. Melalui pinjaman bank, kemarin kami sudah mendapatkan Rp500 miliar, sisanya kami harapkan dari realisasi non-HMETD,” ungkap Anni dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Emiten menara dengan kode saham BALI tersebut telah memegang restu dari pemegang saham untuk melakukan private placement dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 10% saham baru. Perseroan telah memeroleh restu tersebut pada RUPS 2017 dengan masa berlaku rencana private placement selama dua tahun.
Adapun, harga pelaksanaan HMTHMETD yang ditetapkan perseroan adalah Rp1.301 per lembar.
Anni menjelaskan perseroan tengah menjajaki sejumlah diskusi dengan calon investor strategis yang telah menyatakan berminat untuk menyerap saham private placement perseroan. Kendati demikian, eksekusi saham tersebut belum mencapai kata sepakat.
“Karena kami adalah industri tower, ada peluang [investor strategis] akan dari industri yang juga memahami soal ini,” ungkap Anni.
Anni mengungkapkan perseroan membuka peluang bagi investor lokal dan asing untuk dapat menyerap saham private placement tersebut. Perseroan bahkan memasarkan saham hingga ke beberapa negara seperti Hong Kong, Sydney, dan Singapura.
Perseroan menargetkan dapat merealisasikan private placement tersebut paling cepat kuartal III/2018, atau sekitar semester II ini. Dengan alokasi capex tersebut, perseroan memiliki kesempatan untuk memenuhi kebutuhan operator yang meningkat.