Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DOLAR AS: Indeks Sejalan Dengan Reli Minyak & Penguatan Obligasi

Penguatan indeks dolar AS berlanjut pada perdagangan siang ini, Rabu (9/5/2018), saat harga minyak mentah reli dan mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi setelah Presiden Donald Trump menarik Amerika keluar dari kesepakatan nuklir Iran.
Rupiah./.Bisnis
Rupiah./.Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan indeks dolar AS berlanjut pada perdagangan siang ini, Rabu (9/5/2018), saat harga minyak mentah reli dan mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi setelah Presiden Donald Trump menarik Amerika keluar dari kesepakatan nuklir Iran.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama menguat 0,192 poin atau 0,21% ke level 93,312 pada pukul 13.33 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun 0,071 poin atau 0,08% di level 93,049. Adapun pada perdagangan Selasa (8/5), indeks berakhir menguat 0,40% atau 0,371 poin di posisi 93,120.

Sementara itu, harga minyak WTI kontrak Juni 2018 lanjut menguat 2,09% atau 1,44 poin ke level US$70,50 per barel pada pukul 13.40 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 1,43% atau 0,99 poin di posisi 70,05.

Dilansir Reuters, greenback terkerek saat imbal hasil obligasi AS bertenor jangka panjang menanjak ke level puncaknya dalam dua pekan.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik sekitar 2 basis poin di 2,98%, sedangkan harga minyak mentah menguat lebih dari 2% ke level tertingginya sejak November 2014.

“Secara keseluruhan dolar menguat menyusul keputusan Presiden Trump dengan kenaikan imbal hasil AS dan pergerakan minyak,”ujar Bart Wakabayashi, Tokyo Branch Manager of State Street.

Dalam pengumumannya di Gedung Putih pada Selasa (8/5) waktu setempat, Trump menyatakan akan menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran.

Keputusan ini berpotensi meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah, mengecewakan aliansi AS di Eropa, serta menebar ketidakpastian atas pasokan minyak global.

Penguatan greenback juga ditopang melemahnya kinerja mata uang euro di tengah kekhawatiran tentang gejolak politik di Italia.

Mata uang bersama tersebut, yang telah tertekan oleh indikator ekonomi yang lemah serta melebarnya perbedaan suku bunga zona Eropa dan AS, dilanda oleh perkembangan politik di Italia.

Seruan Presiden Italia Sergio Mattarella kepada partai-partai politik untuk bersatu di belakang pemerintahan yang netral, mendapatkan pertentangan sehingga meningkatkan prospek pemilihan lebih dini. Nilai tukar euro terpantau melemah 0,30% ke US$1,1828 pada pukul 13.55 WIB.

Posisi indeks dolar AS                                                                        

9/5/2018

(Pk. 13.33 WIB)

93,312

(+0,21%)

8/5/2018

93,120

(+0,40%)

7/5/2018

92,749

(+0,20%)

4/5/2018

92,566

(+0,16%)

3/5/2018

92,414

(-0,11%)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper