Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar Lanjut Menguat Setelah Data Upah AS Dirilis

Penguatan indeks dolar AS berlanjut pada perdagangan siang ini, Senin (7/5/2018), pascarilis data pekerjaan dan upah di Amerika Serikat.
Uang dolar AS./Antara
Uang dolar AS./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan indeks dolar AS berlanjut pada perdagangan siang ini, Senin (7/5/2018), setelah dirilisnya data pekerjaan dan upah di Amerika Serikat.

Data pekerjaan dan upah AS yang dirilis pada Jumat (4/5/2018) tidak banyak menahan kekuatan dalam perekonomian AS, meskipun kekhawatiran baru tentang friksi perdagangan bisa membayangi prospeknya.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama menguat 0,147 poin atau 0,16% ke level 92,713 pada pukul 13.46 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan tipis 0,022 poin atau 0,02% di level 92,588. Adapun pada perdagangan Jumat (4/5), indeks berakhir menguat 0,16% atau 0,152 poin di posisi 92,566.

Indeks tetap menguat meskipun data ekonomi terbaru yang dirilis pada Jumat (4/5/2018) menunjukkan hasil yang variatif. Jumlah pekerjaan naik lebih sedikit dari perkiraan, sedangkan rata-rata penghasilan per jam, yang dicermati sebagai tanda-tanda tekanan inflasi, naik lebih kecil dari perkiraan sebesar 0,1% pada bulan April.

Di sisi lain, tingkat pengangguran turun mendekati level terendahnya dalam 17,5 tahun di 3,9%. Meski demikian, data tersebut tidak mengubah persepsi bahwa bank sentral AS The Federal Reserve cenderung akan menaikkan suku bunga acuannya setidaknya sebanyak dua kali, kemungkinan tiga kali, sebelum akhir tahun.

Tetap saja, ada kekhawatiran tentang kebijakan proteksionisme Presiden Donald Trump. Beberapa pelaku pasar memperkirakan kekhawatiran seputar perang dagang dapat kembali setelah diskusi antara Amerika Serikat dan China tampak menghasilkan sedikit progress.

“Isu-isu perdagangan kemungkinan akan bertahan. Jadi dalam jangka panjang, dolar bisa turun,” ujar seorang pedagang mata uang, seperti dikutip Reuters.

Para pedagang juga memantau perkembangan kesepakatan nuklir Iran yang terjalin pada 2015, dimana Trump mengancam akan menarik diri. Meningkatnya isu diplomatik dapat mengurangi minat investor terhadap aset berisiko.

Posisi indeks dolar AS                                       

7/5/2018

(Pk. 13.46 WIB)

92,713

(+0,16%)

4/5/2018

92,566

(+0,16%)

3/5/2018

92,414

(-0,11%)

2/5/2018

92,512

(+0,07%)

1/5/2018

92,449

(+0,66%)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro