Bisnis.com, JAKARTA -- Produsen sekaligus eksportir udang olahan, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk., mengincar pertumbuhan penjualan hingga 50% sepanjang 2018.
Presiden Direktur Panca Mitra Multiperdana Martinus Soesilo memproyeksi target penjualan hingga akhir tahun ini bisa mencapai US$200 juta atau setara 20.000 ton produk untuk diekspor.
Hingga 2017, nilai penjualan bersih perseroan mencapai US$126 juta atau tumbuh 13,5% dibandingkan dengan 2016 yang senilai US$111 juta. Jika dirinci, penjualan udang paling banyak adalah jenis Vannamei sebesar 65%, black tiger sebesar 30%, dan sisanya adalah jenis udang lain.
"Penjualan hingga kuartal I/2018 sudah mencapai US$45 juta. Target hingga akhir tahun ini bisa mencapai US$200 juta," sebutnya di Jakarta, Senin (7/5/2018).
Martinus mengungkapkan perseroan juga telah memiliki kontrak on hand senilai US$170 juta. Produk-produk tersebut diekspor ke AS, Jepang, Jerman, Kanada, Puerto Riko, dan beberapa wilayah Asia seperti Hong Kong dan Singapura.
Adapun pelanggan terbesar di antaranya Walmart, Kroger, Maruha Nichiro, dan Marubeni.
Pada 2017, laba Panca Mitra mencapai US$9,5 juta, dengan margin sebesar 7,58%. Target laba perseroan tahun ini mencapai US$20 juta dengan target margin sebesar 10%.
Perseroan tengah melakukan penawaran umum saham perdanan, yang harganya ditawarkan di kisaran Rp800-Rp1.100 per saham. Initial Public Offering (IPO) ini berpotensi memperolah dana segar senilai Rp685,71 miliar-Rp942,85 miliar.
Direktur RHB Sekuritas Iman Hilmansah mengatakan Panca Mitra bakal mengalokasikan 80% dana hasil IPO untuk kebutuhan modal kerja dan 20% sisanya untuk belanja modal. Perusahaan yang bermarkas Situbondo, Jawa Timur itu akan melepas 857,14 juta saham atau setara 30% dari modal yang disetor dan ditempatkan.