Bisnis.com, JAKARTA -- Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli untuk saham Adaro Energy (ADRO) dengan target harga 2.750 yang ditopang oleh kondisi fundamental perusahaan yang baik dan tren harga batu bara yang masih bagus.
Andy Wibowo Gunawan, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam risetnya yang diterima Bisnis.com, pagi ini, Senin (7/5) mengatakan tetap optimistis terhadap Adaro Energy (ADRO) mempertimbangkan estimasi pendapatan yang solid dengan laba bersih masing-masing 2018--2019F sebesar US$529 juta dan US$674 juta (+9,4% dan +27,4% YoY).
Selanjutnya, tidak ada masalah struktural yang mendasar dalam waktu dekat. Dengan demikian, pihaknya masih mempertahankan target harga untuk ADRO sebesar 2.750 dan menegaskan kembali rekomendasi beli.
Saat ini, ADRO diperdagangkan pada P/E 2018F--2019F masing-masing 8,3x dan 6,5x. Risiko penurunan hanya pada perubahan dalam peraturan pemerintah dan harga batu bara global yang lebih rendah.
Harga saham ADRO turun 9,9% karena hasil kinerja keuangan 1Q18 yang rendah. Penurunan kinerja keuangan tersebut dikarenakan turunnya produksi pada 1Q18 yang dipengaruhi oleh tingginya curah hujan sepanjang 1Q18.
"Kami belum melihat ada tanda-tanda tekanan ke bawah pada harga batu bara global dalam waktu dekat. Sehingga kami memperkirakan bahwa harga batu bara global 2018F tahun penuh akan berdiri di USD85,0/ton."
Seiring dengan tidak berubahnya asumsi, MIrae mempertahankan perkiraan pendapatan ADRO pada US$3,2 milIar pada 2018 dan US$3,5 miliar pada 2019. Oleh karena itu, pihaknya optimistis perkiraan laba bersih 2018-2019F berada masing-masing pada level US$529 juta dan US$674 juta.
Dengan mempertahankan perkiraan penghasilan yang sama, kami mempertahankan target harga kami di IDR2.750 dan mengulangi kembali rekomendasi Buy kami di ADRO karena harga target menyiratkan potensi kenaikan sebesar 54,9%. Saat ini, ADRO diperdagangkan pada P/E 2018F - 19F masing-masing 8,3x dan 6,5x.