Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Tertekan, IHSG Melorot di Awal Dagang

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lebih dari satu persen pada awal perdagangan hari ini, Kamis (3/5/2018), di tengah pelemahan bursa Asia.
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lebih dari satu persen pada awal perdagangan hari ini, Kamis (3/5/2018), di tengah pelemahan bursa Asia.

IHSG dibuka turun 0,37% atau 22,08 poin di level 5.990,16 dan melorot 1,08% atau 64,71 poin ke level 5.947,53 pada pukul 09.21 WIB. Adapun pada perdagangan Rabu (2/5), IHSG berhasil melanjutkan relinya dan berakhir menguat 0,29% atau 17,64 poin di level 6.012,24.

Sebanyak 78 saham bergerak menguat, 143 saham bergerak melemah, dan 356 saham stagnan dari 577 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.

Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama sektor finansial (-1,41%), infrastruktur (-1,40%), dan properti (-1,35%).

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 melemah 1,36% atau 7,13 poin ke 518,14 pada pukul 09.22 WIB, setelah dibuka turun 0,50% atau 2,61 poin di posisi 522,65.

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara juga terpantau bergerak negatif pagi ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-1,05%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,18%), dan indeks PSEi Filipina (-0,44%).

Di kawasan Asia lainnya, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,21%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong melorot 1,61%. Adapun indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing turun 0,40% dan 0,41%.

Dilansir Bloomberg, bursa saham Asia melemah mengikuti bursa AS setelah bank sentral AS The Federal Reserve menyatakan bahwa inflasi mendekati targetnya, tanpa menunjukkan perlunya bimbang dari jalur kebijakan pengetatan moneter secara bertahap.

Para pejabat The Fed kemungkinan telah mengisyaratkan kesediaan mereka untuk membiarkan inflasi melebihi target 2% mereka, dengan menambahkan referensi ke sifat ‘simetris’ dari target mereka.

Sementara itu, AS memulai pembicaraan perdagangan di China pada hari ini. Seorang pejabat China mengungkapkan pemerintah China tidak akan menyetujui prakondisi yang mencakup melepaskan program manufakturnya.

“Ketika Anda berpikir tentang hal-hal yang telah membebani pasar - potensi perang perdagangan dengan China, Nafta, kenaikan suku bunga, dan tentu saja potensi tergulingnya pertumbuhan - saya pikir yang benar-benar paling membebani adalah perdagangan dan itulah sebabnya pasar cenderung goyah atas setiap kabar baru,” ujar RiverFront Investment Group Chairman Michael Jones kepada Bloomberg TV.

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

TLKM

-1,81%

BMRI

-2,08%

BBRI

-0,93%

ICBP

-3,16%

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

TFCO

+24,52%

INKP

+0,91%

MYOR

+0,98%

SMGR

+0,81%

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro