Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tembus 6.000 Lagi, Lanjutkan Reli Saat Pasar Asia Turun

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup positif pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Rabu (2/5/2018), sekaligus kembali menempati zona level 6.000.
Mahasiswa berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta/JIBI-Nurul Hidayat
Mahasiswa berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup positif pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Rabu (2/5/2018), sekaligus kembali menempati zona level 6.000.

IHSG ditutup menguat 0,29% atau 17,64 poin di level 6.012,24, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,08% atau 4,77 poin di level 5.999,36. Pada perdagangan terakhir sebelum libur Hari Buruh, Senin (30/4), IHSG ditutup naik tajam 1,27% atau 75,36 poin di level 5.994,59.

Meskipun dibuka di zona hijau, IHSG berbalik turun pada awal perdagangan. Pergerakannya bahkan terpantau menetap di zona merah menjelang penutupan perdagangan hari ini. Namun IHSG mampu meraih kembali momentumnya dan ditutup menguat.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif pada level 5.970,40 – 6.012,94. Dari 576 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 176 saham menguat, 219 saham melemah, dan 181 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor aneka industri (+2,55%) dan tambang (+1,63%). Adapun sektor properti yang melorot 1,27% memimpin koreksi di antara empat sektor.

Menurut Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya, kinerja emiten dan data Inflasi April menjadi sentimen positif penggerak IHSG hari ini.

“Memasuki awal bulan kelima 2018, yang merupakan bulan kedua di Kuartal kedua, emiten-emiten masih terlihat akan terus melansir data kinerja Q1 yang tersinyalir membaik,” jelas William dalam risetnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi April 2018 mencapai 0,10% atau lebih rendah dibandingkan inflasi bulan Mei sebesar 0,20%. Adapun, inflasi tahunannya sebesar 3,41% dan inflasi tahun kalendernya mencapai 1,09%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti menuturkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2018 secara umum masih diwarnai oleh panen raya yang dimulai dari bulan sebelumnya.

Selain itu, BPS melaporkan inflasi inti pada April 2018 mencapai 0,15% mtm dan secara tahunan sebesar 2,69% yoy. Inflasi harga yang diatur pemerintah tercatat sebesar 0,24% mtm dan tahunannya sebesar 0,37%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir menguat 0,77% atau 4,04 poin di level 525,27, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,05% atau 0,24 poin di posisi 521,47.

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak variatif sore ini dengan indeks FTSE Malay KLCI (-0,98%), indeks PSEi Filipina (-1,06%), indeks SE Thailand (+0,20%), dan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,04%).

Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing berakhir turun 0,15% dan 0,16%. Indeks Kospi Korsel berakhir melandai 0,39% dan indeks Hang Seng Hong Kong ditutup turun 0,27%.

Secara keseluruhan, bursa saham Asia turun untuk hari kedua saat investor menantikan hasil pertemuan kebijakan The Federal Reserve. Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% ke posisi 173,33 pada pukul 4.26 sore waktu Hong Kong.

Dilansir Bloomberg, bank sentral AS The Fed dijadwalkan akan mengakhiri pertemuan kebijakannya yang berlangsung selama dua hari pada Rabu (2/5) waktu setempat. Investor menantikan petunjuk dari The Fed mengenai laju kenaikan suku bunga tahun ini.

“Kenaikan suku bunga paling awal kemungkinan terjadi pada bulan Juni, tetapi beberapa investor masih berharap itu mungkin belum terjadi,” kata James Lago, kepala penelitian di PCCI Securities Brokers Corp. “Penguatan dolar juga tidak menguntungkan untuk aset-aset emerging market.”

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BBCA

+3,62

ASII

+3,15

TPIA

+4,96

TLKM

+1,04

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

HMSP

-2,26

SMBR

-8,11

UNTR

-2,49

UNVR

-0,86

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro