Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perdagangan minyak dan gas, PT Himalaya Energi Perkasa Tbk. (HADE) menargetkan aksi akuisisi Panca Sinergi Perkasa bakal rampung pada akhir 2018.
Direktur Utama PT Himalaya Energi Perkasa Tbk. Piter Rasiman mengatakan, rencana akuisisi perusahaan pembangkit mini hidro tersebut masih terganjal proses administrasi. Dia mengatakan, Otoritas Jasa Keuangan(OJK) meminta Panca Sinergi Perkasa (PSP) melengkapi letter of waiver dari bank.
"Bank [yang bersangkutan] belum memberikan surat kepada PSP, sehingga rencana akuisisi masih tertunda. Kami harapkan bisa rampung pada November 2018," ungkapnya di Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Piter mengatakan, dana yang akan dialokasikan untuk mengakuisisi 99,9% saham PSP maka perseroan mengalokasikan dana senilai Rp390 miliar. Dana akuisisi tersebut rencananya akan diperoleh dari aksi right issue Himalaya Energi Perkasa bila sudah memperoleh izin dari OJK.
Menurutnya, bila PSP berhasil diakuisisi oleh perseroan, maka pendapatan dan laba akan membesar pada 2019. Alasannya, PSP telah memiliki kontrak jual beli dengan PLN pada 7 pembangkit listrik mini hidro.
Sebagai informasi, kuartal I/2018, emiten bersandi saham HADE masih membukukan pendapatan dan rugi bersih masing-masing senilai Rp826,69 juta dan Rp468,98 juta. Piter optimis pada akhir tahun, HADE bakal mencatatkan laba.
Bisnis yang tengah menjadi andalan HADE adalah distribusi minyak dan gas yang bekerja sama dengan Pertamina, melalui PT Optima Daya Kapital (ODK). ODK kini mendistribusikan sebesar 60% dari minyak dan gas Pertamina.
Direktur Himalaya Energi Perkasa Anong Wicaksono menuturkan, pendapatan yang dimiliki ODK sangat bergantung dengan jumlah distribusi minyak dan gas dari Pertamina. Saat ini, HADE telah memiliki 55% saham ODK.
Sebagai informasi, Himalaya Energi Perkasa sebelumnya bernama PT HD Capital Tbk.. Dia menambahkan, pada tahun ini HADE akan melakukan efisiensi untuk meningkatkan kinerja perusahaan.