Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dharma Satya (DSNG) Yakin Kinerja Semester II/2018 Membaik

Emiten perkebunan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) optimistis membukukan perbaikan kinerja pada semester II/2018 seiring dengan membaiknya cuaca dan pemulihan produksi.
Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Tbk. Andrianto Oetomo memberikan paparan dalam paparan publik DSN, di Jakarta, Senin (2/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Tbk. Andrianto Oetomo memberikan paparan dalam paparan publik DSN, di Jakarta, Senin (2/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) optimistis membukukan perbaikan kinerja pada semester II/2018 seiring dengan membaiknya cuaca dan pemulihan produksi.

Direktur Utama Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo menyampaikan, pada kuartal I/2018 perusahaan membukukan penjualan minyak kelapa sawit atau CPO sebesar 81.899 ton, turun dari kuartal I/2017 sejumlah 97.750 ton.

Produksi CPO juga menurun 19% year-on-year (yoy) menjadi 80.340 ton dari sebelumnya 99.160 ton. Adapun, produksi tandan buah segar (TBS) per Maret 2018 mencapai 295.605 ton, turun 24% yoy dari sebelumnya 388.964 ton.

"Penurunan produksi sudah diprediksi perseroan karena kondisi cuaca kembali normal setelah El Nino. Pada 2017 produksi melonjak setelah sebelumnya terdampak El Nino," tuturnya, Senin (30/4/2018).

Namun demikian, Oil Extration Rate (OER) meningkat menjadi 23,79% dari sebelumnya 21,90%. Kadar Free Fatty Acid pun berkurang menuju 2,84% dari sebelumnya 3,30%, sehingga produk DSNG masuk dalam kategori super CPO.

Menurunnya kinerja operasional membuat perusahaan membukukan pendapatan senilai Rp962,93 miliar pada kuartal I/2018. Nilai itu melemah 23,05% yoy dari sebelumnya Rp1,25 triliun.

Andrianto mengungkapkan, harga jual rata-rata produk CPO juga merosot menjadi sekitar Rp7,7 juta per ton. Padahal pada kuartal I/2017 harga jual mencapai Rp8,8 juta per ton.

Sementara itu, DSNG mencatatkan EBITDA sebesar Rp242 miliar, turun 32% yoy. Namun, perseroan berhasil memertahankan margin EBITDA di level 25% dari kuartal I/2017 senilai 28%.

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp50,07 miliar. Nilai itu merosot 58,15% yoy dari sebelumnya Rp119,66 miliar.

Andrianto optimistis kinerja perusahaan akan membaik pada semester II/2018 seiring dengan pemulihan produksi TBS dan makin luasnya jumlah kebun produktif.

Per Maret 2018, jumlah kebun menghasilkan milik perseroan mencapai 79.101 hektare dari total lahan tertanam 90.288 hektare. Usia pohon rata-rata ialah 9,6 tahun.

Sebelumnya, Direktur Dharma Satya Nusantara Timotheus Arifin mengatakan, industri CPO masih sangat prospektif ke depannya. Pasalnya, permintaan minyak nabati secara global terus mengalami peningkatan.

CPO juga menjadi minyak nabati dengan efisiensi penggunaan lahan paling tinggi. Sebagai perbandingan, hasil minyak sawit dari satu hamparan perkebunan 9 kali lebih banyak dibandingkan luasan yang sama pada minyak kedelai.

"Tren permintaan minyak nabati selalu bertambah. CPO masuk ke dalam bagian minyak nabati itu," ujarnya, Senin (2/4/2018).

Dia memperkirakan puncak produksi pohon kelawa sawit perusahaan berkisar 5-6 tahun ke depan. Pasalnya, lahan kebun perseroan yang belum menghasilkan masih cukup luas.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper