Bisnis.com, JAKARTA — PT Dafam Property Indonesia Tbk. menargetkan pendapatan dan laba tahun ini dapat tumbuh masing-masing 64% dan 200%.
Billy Dahlan, Direktur Utama Dafam Property Indonesia mengatakan tahun ini target pendapatan perseroan senilai Rp190 miliar. Dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu senilai Rp116 miliar, target ini merefleksikan pertumbuhan 64%. Sementara itu, laba bersih ditargetkan Rp9 miliar, tumbuh 200% dibandingkan Rp3 miliar realisasi tahun lalu.
“Revenue di kuartal pertama tahun ini kita sudah sekitar Rp40 miliar hingga Rp50 miliar. Sekarang 80% pendapatan kami masih dari recurring income dan 20% dari perumahan. Kami punya 200 unit hunian untuk dijual tahun ini, sudah terjual sekitar 20 unit pada kuartal pertama,” katanya, Jumat (27/4/2018).
Emiten dengan kode saham DFAM ini baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (27/4/2018) sebanyak 400 juta saham. Ini setara 25% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham ini. Total dana yang diperoleh mencapai Rp46 miliar.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan waran sebanyak 300 juta yang dapat ditebus sebagai saham baru pada harga Rp115 per saham dalam dua tahun ke depan. Dari realisasi waran, perseroan berpotensi mengantongi Rp34,5 miliar.
Wijaya Dahlan, Direktur Dafam Property Indonesia mengatakan dari 20 unit properti yang terjual, perseroan mengantongi pendapatan sekitar Rp20 miliar pada kuartal pertama lalu. Perseroan menargetkan dapat menuntaskan penjualan 15 unit hunian di Pekalongan dan 50 unit di Semarang.
Saat ini, perseroan memiliki 24 unit hotel sebagai penopang kinerja recurring income perseroan. Dalam jangka panjang, perseroan ingin terus mengembangkan lini bisnis perumahan agar kontribusinya dapat meningkat menjadi 40%.