Bisnis.com, JAKARTA - PT Danareksa Investment Management akan meluncurkan sejumlah produk reksa dana alternatif, yakni dua reksa dana penyertaan terbatas dam satu reksa dana Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA).
Direktur Utama Danareksa Investment Management Marsangap P. Tamba menjelaskan, untuk RDPT perseroan mengincar dana senilai Rp1 triliun hingga Rp2 triliun untuk masing-masing proyek.
"Kami akan mendukung pendanaan proyek pemerintah, dua RDPT akan kami luncurkan lagi tahun ini dengan fokus proyek transportsi, bandara, atau jalan tol. Mungkin akan diluncurkan semester II/2018," jelasnya di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa, 24/4/2018).
Salah satu dari dua RDPT itu adalah RDPT penyertaan saham di Bandara Kertajati yang terletak di Majalengka, Jawa Barat. Adapun nilai dari RDPT Kertajati ini adalah sekitar Rp450 miliar dengan tenor selama lima tahun.
Adapun untuk RDPT lainnya, Marsangap masih belum bersedia untuk memberikan penjelasan. Termasuk kemungkinan perseroan untuk terlibat dalam RDPT yang dikeluarkan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Jasa Marga akan melakukan divestasi saham di tiga entitas anak yakni PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ). Perseroan akan melepas kepemilikan 20% saham dengan target dana serapan Rp3 triliun.
Baca Juga
"Intinya kami akan meluncurkan berbagai produk yang sifatnya proyek. Karena kompetensi kami memang di sana [reksa dana berbasis proyek], dan sebelumnya kami juga sudah menerbitkan RDPT," ujarnya.
Belum lama ini, Danareksa menerbitkan RDPT ekuitas bernama Danareksa Infrastruktur Trans Jawa dari proyek yang dikerjakan oleh PT Waskita Toll Road (WTR) dengan nilai total Rp5 triliun.
Pertama, WTR akan mengalihkan 57,14% sahamnya di PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR) kepada RDPT senilai Rp2,85 triliun. Kedua, WTTR akan menerbitkan saham baru sebesar 30% kepada RDPT senilai Rp2,15 triliun.
Sementara itu, terkait dengan KIK-EBA, Danareksa akan kembali meluncurkan pada paruh kedua tahun ini dengan proyek kelistrikan. Adapun nilai yang disasar adalah Rp1 triliun hingga Rp2 triliun.
"Tahun ini KIK-EBA akan di sektor kelistrikan, kami masih melakikan penjajakan beberapa proyek. Tapi tidak hanya di sektor energi, bisa macam-macam tapi saat ini proyek yang dijajaki kelistrikan," kata dia.
Tahun lalu, Danareksa juga menerbitkan KIK-EBA dengan PT Indonesia Power. Produk bertajuk EBA Danareksa Indonesia Power PLN-1 itu bertenor lima tahun dengan target dana maksimal Rp 4 triliun.