Bisnis.com, JAKARTA – Pemegang saham emiten sektor energi dan petrokimia PT Barito Pacific Tbk. menyetujui rencana perseroan untuk menempuh penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dauhulu (HMETD) atau rights issue dengan target perolehan dana sebanyak-banyaknya US$1 miliar.
Direktur Utama Barito Pacific Agus Salim Pangestu menyampaikan perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5,6 miliar saham baru dan 1,4 miliar waran, namun belum memutuskan berapa harga saham baru yang akan dilepas tersebut.
“Dalam satu atau dua hari ke depan akan kami umumkan. Dari harga tersebut, bisa dinilai antusiasme investor untuk saham baru ini,” ungkap Agus saat ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Rabu (11/4).
Dari target perolehan dana US$1 miliar tersebut, emiten dengan kode saham BRPT tersebut akan menggunakan sebesar US$755 juta untuk mengakuisisi 66,67% saham Star Energy Groups Holdings Pte. Ltd..
Dengan mengakuisisi Star Energy, perusahaan akan memperbesar portofolio di sektor energi, setelah salama ini pendapatan Barito Pacific ditopang lebih dari 90%-nya oleh anak usaha sektor petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk.
“Dengan masuknya Star Energy ke dalam konsolidasi Grup Barito, maka struktur usaha perseroan akan semakin lengkap, serta menjadikan Barito Pacific sebagai kelompok usaha berbasis energi panas bumi dan petrokimia yang terintegrasi dan terbesar di Indonesia. Kedua sektor usaha tersebut, tentunya akan menjadi penopang utama dalam mendukung pertumbuhan bisnis perseroan,” kata Agus.
Adapun, pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk melaksanakan HMETD, maka kepemilikan sahamnya akan terdilusi sebesar maksimum 26,72%.