Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menurunkan rasio pembayaran dividen periode 2017 dari tahun sebelumnya untuk keperluan pendanaan ekspansi perseroan.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Jasa Marga, Selasa (10/4), diputuskan bahwa perseroan akan membagikan dividen 20% dari laba bersih 2017 senilai Rp2,2 triliun. Rasio pembayaran dividen tersebut turun dari periode 2016 sebesar 30%.
Mohamad Agus Setiawan, Corporate Secretary Jasa Marga menjelaskan bahwa para pemegang saham telah menyetujui penggunaan sisa laba bersih periode 2017. Selain pembagian dividen dan cadangan wajib, emiten berkode saham JSMR itu akan menggunakan sekitar Rp1 triliun untuk keperluan ekspansi.
“Salah satu keputusan RUPST, laba yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan bisnis,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (10/4/2018).
Agus menyebut hal itu menjadi alasan JSMR menurunkan rasio pembayaran dividen tahun ini. Dana yang tersisa akan digunakan untuk membangun sejumlah ruas tol.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menjelaskan bahwa perseroan menargetkan penyelesaian pembangunan Trans Jawa pada 2018. Dengan demikian, seluruh ruas tol tersebut akan tersambung pada tahun ini.
Baca Juga
“Kami memanfaatkan momentum dengan melakukan pembangunan yang sangat masif. Oleh karena itu, Jasa Marga tengah dalam tahap heavy capex sekali,” paparnya.
Desi mengatakan perseroan membagikan dividen tunai senilai Rp440 miliar. Jumlah tersebut merupakan 20% dari laba bersih yang dikantongi pada tahun lalu senilai Rp2,2 triliun.
“Dividen Rp60,63 per lembar untuk buku periode 2017,” paparnya.
Dalam RUPST tersebut, manajemen juga mengangkat direktur pengembangan dan komisaris baru. Sementara itu, posisi jajaran direksi lainnya tidak mengalami perubahan.
Sebagai catatan, dividend payout ratio (DPR) Jasa Marga dalam lima terakhir yakni 40% pada 2013, 35% pada 2014, 20% pada 2015, dan 30% pada 2016. Artinya, DPR pada 2017 lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Sebagai catatan, perseroan membidik tambahan pendapatan dan volume lalu lintas dari sejumlah ruas tol yang baru beroperasi pada 2017 seperti Sepanjang-Krian, Jawa Timur. Tambahan ruas tersebut membuat jalan tol Surabaya-Mojokerto, Jawa Timur kini telah beroperasi penuh.
Selain itu, terdapat sejumlah ruas yang akan dioperasikan pada 2018. Adapun jalan tol baru tersebut antara lain Ngawi-Kertosono, Solo-Ngawi, tambahan ruas Bogor Ring Road, Gempol-Pasuruan, serta sebagian ruas Pandaan-Malang dan Semarang-Batang.