Bisnis.com, JAKARTA - Bank Commonwealth menilai prospek investasi di Tanah Air pada kelas aset ekuitas masih menjadi pilihan yang terbaik untuk investasi reksa dana sepanjang bulan ini.
Setelah mengalami reli yang cukup panjang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya kembali terkoreksi cukup signifikan sejak Maret lalu. Penyebabnya adalah faktor eksternal terutama isu proteksionisme yang semakin nyata membuat pelaku pasar melakukan sell off pada aset ekuitas.
Dia menjelaskan, kebijakan AS untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium sebesar 25% dan 10% serta menaikkan tarif impor produk dari China memberikan sentimen negatif pada pelaku pasar global.
Dengan ekonomi dunia yang sudah semakin terintegrasi salah satunya melalui perdagangan, risiko dari perang dagang ini dapat memberikan dampak yang nyata pada turunnya ekspor dan naiknya inflasi pada negara yang terlibat pada perang dagang tersebut.
Ivan Jaya, Head of Wealth Management & Retail Digital Business Bank Commonwealth, menilai hal tersebut dapat berdampak positif. Sebagai negara yang tidak mengandalkan ekspor, memiliki risiko yang lebih kecil terjebak dalam risiko perang dagang tersebut.
"Dengan mempertimbangkan data-data tersebut dan kondisi IHSG serta koreksi yang terjadi, saat ini merupakan peluang untuk para nasabah meningkatkan porsi alokasi investasi di ekuitas," kata Ivan dalam keterangan pers, Senin (9/4/2018).
Baca Juga
Di sisi lain, kata dia, data di dalam negeri saat ini menunjukkan impor Indonesia meningkat selama 2018, hal ini merupakan indikasi positif atas meningkatnya permintaan konsumsi.