Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap diluncurkannya tiga indeks baru dalam waktu dekat akan memancing minat manajer investasi untuk menghadirkan produk reksa dana pasif baik berbentuk indeks maupun Exchange Traded Fund (ETF).
Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan menjelaskan, saat ini tren industri reksa dana di banyak negara telah beralih dari yang aktif menuju ke pasif. Adapun jenis yang paling banyak digemari oleh investor di dunia adalah reksa dana indeks.
"Peluncuran indek baru ini akan menarik minat fund manager untuk menghadirkan produk baru. Karena memang tren dunia mengarah ke reksa dana indeks," kata dia di Gedung BEI, Rabu (28/3/2018).
Tiga indek yang akan diluncurkan oleh BEI adalah indeks badan usaha milik negara (BUMN), indek syariah, serta indek dividen. Rencananya, peluncuran akan dilakukan oleh bursa pada bulan depan.
Nicky menambahkan, disiapkannya indek saham syariah yang kedua ini bertujuan untuk memberi pilihan yang menarik bagi investor maupun manajer investasi. Rencannaya, indeks ini akan berisi 70 saham, lebih banyak dari Jakarta Islamic Index (JII) yang hanya 30 saham.
"Ada juga indeks syariah yang memakai semua saham. Ini akan menyulitkan fund manager, sehingga kami memberi indek dengan 70 saham untuk memudahkan fund manager dalam menghadirkan variasi produk," jelasnya.