Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain Isu Perang Dagang, Dolar AS Juga Terbebani Gejolak Politik Jepang

Pergerakan indeks dolar AS terpantau kembali memerah pada perdagangan pagi ini, Senin (26/3/2018), terbebani berlanjutnya kekhawatiran akan perang dagang global serta di tengah kehati-hatian terhadap perkembangan politik di Tokyo.
Uang dolar AS./Antara
Uang dolar AS./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar AS terpantau kembali memerah pada perdagangan pagi ini, Senin (26/3/2018), terbebani berlanjutnya kekhawatiran akan perang dagang global serta di tengah kehati-hatian terhadap perkembangan politik di Tokyo.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama turun 0,06% atau 0,051 poin ke level 89,385 pada pukul 10.20 WIB.

Sebelumnya indeks dolar AS dibuka dengan kenaikan 0,04% atau 0,034 poin di level 89,470, setelah pada perdagangan Jumat (23/3) berakhir melemah 0,47% atau 0,421 poin di posisi 89,436.

Dilansir Reuters, pasar finansial global terguncang setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk memberlakukan tarif pada barang-barang China. Langkah Trump ini pun mendekatkan dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut terhadap perang dagang.

Di sisi lain, pandangan bahwa skandal politik Jepang dapat meruncing juga terlihat mengangkat yen. Tokoh kunci dalam skandal kronisme yang mencengkeram Perdana Menteri Shinzo Abe dijadwalkan akan bersaksi di depan parlemen pada hari Selasa.

Langkah-langkah ekonomi ‘Abenomics’ yang diprakarsai oleh PM Abe diketahui telah menjadi faktor yang menarik yen turun selama beberapa tahun terakhir dan memberi keuntungan terhadap eksportir.

Dengan demikian, setiap peristiwa yang mengarah pada penurunan peringkat dukungan Perdana Menteri Jepang tersebut terlihat melemahkan kemampuan untuk menahan ‘Abenomics’ tetap di tempatnya.

“Dengan kekhawatiran tentang Amerika Serikat dan China yang menjadi kunci permasalahan perdagangan berikut penyampaian testimoni di depan parlemen Jepang pada Selasa, hanya beberapa pelaku pasar yang bersedia membeli dolar,” kata Yukio Ishizuki, pakar strategi mata uang senior di Daiwa Securities.

“Perdagangan yang menghindari risiko benar-benar mendominasi saat ini, dengan mata uang yen dan franc Swiss sebagai penerima manfaat besar. Tapi ada lebih banyak spekulan yang masuk, dan pembalikan apapun bisa saja terjadi tiba-tiba dan sengit,” tambahnya.

Nilai tukar yen hari ini terpantau berbalik melemah 0,20% atau 0,21 poin ke level 104,94 per dolar AS pada pukul 10.30 WIB, setelah dibuka terapresiasi 0,08% di posisi 104,65. Pada perdagangan Jumat (23/3), yen berakhir menguat 0,52% atau 0,55 poin di poisisi 104,73.

Posisi indeks dolar AS                                       

26/3/2018

(Pk. 10.20 WIB)

89,385

(-0,06%)

23/3/2018

89,436

(-0,47%)

22/3/2018

89,857

(+0,08%)

21/3/2018

89,783

(-0,65%)

20/3/2018

90,371

(+0,68%)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro