Bisnis.com, JAKARTA - Emiten barang-barang konsumsi, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. siap merampungkan divestasi divisi beras paling lambat pada kuartal III/2018.
Direktur Tiga Pilar Sejahtera Food Syambiri Lioe mengatakan investor yang menyatakan ketertarikan dan berasal dari lokal. Dia mengungkapkan, hanya satu investor yang sedang dalam proses. "Kami masih proses dan ada satu investor lokal. Semoga dalam tempo 3 bulan hingga 4 bulan ke depan bisa," ungkapnya kepada Bisnis.com, Kamis (22/3/2018).
Syambiri masih enggan menyebut nama investor lokal tersebut. Di sisi lain, investor yang tengah diproses ini, katanya, memiliki minat yang besar dan kemampuan untuk mengelola bisnis beras Tiga Pilar Sejahtera.
Emiten bersandi saham AISA ini melakukan divestasi aset tiga anak usaha untuk melunasi utang-utang yang dimiliki. Adapun, entitas anak yang akan didivestasi adalah PT Indo Beras Unggul (IBU), PT Jatisari Srirejeki, PT Sukses Abadi Karya Inti (SAKTI).
Terkait dengan nilai yang ditawarkan, katanya, pembicaraan calon investor dan AISA belum sampai ke tahap penentuan nilai. Baru-baru ini, AISA merampungkan rapat umum pemegang obligasi, untuk melakukan restrukturisasi melalui perpanjangan tenor.
Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Ricky Tjie mengungkapkan, ada dua instrumen surat utang yang akan diperpanjang tenornya selama 12 bulan. Dia mengungkapkan, rapat umum pemegang obligasi untuk meminta persetujuan terkait perpanjangan tenor obligasi.
"Semua kuorum. Kami fokus meminta persetujuan," ungkap Ricky.
Dalam pembahasan rapat umum pemegang obligasi tersebut (RUPO), kata Ricky, tidak ada membahas terkait kompensasi yang diberikan kepada pemegang obligasi ataupun peningkatan kupon. Dia mengatakan, agenda RUPO untuk memperpanjang tenor obligasi, sejalan dengan rencana untuk divestasi beras.
Dia mengharapkan, aksi divestasi beras bisa rampung pada tahun ini. Bila divestasi beras ini rampung, AISA berencana akan menggunakan dana tersebut untuk melunasi utang-utang yang digunakan saat memulai bisnis beras tersebut.