Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Ramayana (RALS) Tumbuh 7,9% Per Februari 2018

Analis Mirae Asset Sekuritas, Christine Natasya mengungkapkan realisasi penjualan yang dicatatkan Ramayana per Februari 2018, berada di atas target perusahaan yang awalnya diproyeksikan senilai Rp433,8 miliar.
Swalayan Ramayana/Istimewa
Swalayan Ramayana/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Kinerja emiten peritel, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. membukukan penjualan bersih senilai Rp454,2 miliar per Februari 2018, tumbuh 7,9% year on year.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Christine Natasya mengungkapkan realisasi penjualan yang dicatatkan Ramayana per Februari 2018, berada di atas target perusahaan yang awalnya diproyeksikan senilai Rp433,8 miliar.

"Kami mengaitkan penjualan yang kuat RALS dengan pergeseran Tahun Baru Imlek sampai Februari," tulisnya dalam riset yang dikutip, Kamis (15/3/2018).

Dia mengungkapkan penjualan Februari mengimbangi kinerja yang lemah pada Januari 2018, yang sempat turun 5,4% year on year. Secara kumulatif, penjualan bersih RALS relatif datar. Namun, Christine menilai, penjualan kumulatif hingga akhir tahun ini berpotensi tumbuh 11,4%.

Pada Februari 2018, same store sales growth (SSSG) menjadi 5,5%, kondisinya berbalik dari posisi Januari 2018 yang sempat negatif 7,1%. Sementara itu, SSSG sepanjang 2018 sempat berada di level negatif 1,2%.

Menurut wilayah, katanya, Jawa Timur memberikan kontribusi terbesar terhadap pemulihan di Februari 2018, dengan SSSG yang kuat sebesar 7,7%. SSSG yang tinggi di Jawa Timur tersebut didorong oleh pemulihan harga komoditas.

Sementara itu, SSSG Februari 2018 untuk wilayah Jawa lain mencapai 4,2% dan Jabodetabek mencapai 4%. RALS juga merekomendasi buy untuk saham RALS, dengan target harga Rp1.410 per saham.

Mirae Asset Sekuritas menilai, beberapa katalis yang tengah berjalan yakni meningkatkan margin dengan pengurangan inefisiensi biaya operasional dari bisnis supermarket, dan peningkatan kontribusi penjualan konsinyasi terhadap total pendapatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper