Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distribusi ponsel, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. membukukan penurunan laba sepanjang 2017 dibandingkan tahun sebelumnya. Dari laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Tiphone Indonesia membukukan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp417,59 miliar pada 2017.
Nilai laba tersebut tercatat turun sebesar 10,47% dibandingkan dengan capaian perseroan tahun 2016 yang sebesar Rp468,18 miliar. Laba emiten dengan kode saham TELE tersebut turun meski pendapatan perusahaan naik tipis.
Laporan keuangan perusahaan menyebut pada 2017 TELE membukukan pendapatan Rp27,91 triliun, meningkat 2% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp27,31%. Adapun, beban pokok pendapatan TELE naik 2,4% (yoy) dari Rp27,31 triliun.
Baca Juga
Anak usaha Tiphone Mobile Indonesia, PT Tele Utama Nusantara sebelumnya mengalokasikan investasi sekitar US$30 juta atau sekitar Rp408 miliar untuk memperkokoh bisnis financial technology pada 2018. Tahun ini, Tele Utama Nusantara berambisi berkontribusi 10% terhaap total pendapatan konsolidasi.
TeleShop juga akan menyediakan modal pinjaman peer to peer landing, untuk meningkatkan modal bagi pelaku UMKM. Pelaku UMKM yang dimaksud adalah warung-warung kecil, pedagang voucher, minimarket yang stand alone, pedagang kaki lima dan koperasi.