Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Turun Terbebani Kekhawatiran Permintaan

Harga karet tergelincir ke zona merah dan bergerak turun pada perdagangan pagi ini, Selasa (6/3/2018), terbebani kekhawatiran tentang tingkat permintaan.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet tergelincir ke zona merah dan bergerak turun pada perdagangan pagi ini, Selasa (6/3/2018), terbebani kekhawatiran tentang tingkat permintaan.

Harga karet untuk pengiriman Agustus 2018 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), turun 0,21% atau 0,40 poin ke level 193,50 yen per kilogram (kg) pada pukul 10.50 WIB.

Padahal karet sempat melanjutkan penguatannya ke posisi 194,20 setelah dibuka dengan kenaikan 0,05% atau 0,10 poin di posisi 194 yen per kg.

Pada perdagangan Senin (5/3), harga karet ditutup menguat 1,25% atau 2,40 poin di posisi 193,90 yen per kg.

Menurut Gu Jiong, analis dari broker komoditas Yutaka Shoji, kekhawatiran akan lesunya permintaan di China telah merugikan sentimen pasar.

“Namun penurunan harga dibatasi oleh penguatan harga minyak dan pelemahan kinerja mata uang yen,” lanjut Gu Jiong, seperti dikutip Bloomberg.

Harga minyak WTI kontrak April 2018 terpantau lanjut menguat 0,21% atau 0,13 poin ke US$62,70 per barel pada pukul 10.50 WIB, setelah pada perdagangan Senin (5/3) berakhir melesat 2,16% di posisi 62,57.

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau lanjut melemah 0,15% atau 0,16 poin ke posisi 106,36 per dolar AS pada pukul 11.00 WIB.

Pagi tadi yen dibuka dengan pelemahan tipis 0,01% di posisi 106,21, setelah berakhir terapresiasi 0,42% di posisi 106,20 pada perdagangan Senin (5/3).

Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus 2018 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

6/3/2018

(Pk. 10.50 WIB)

193,50

-0,21%

5/3/2018

193,90

+1,25%

2/3/2018

191,50

-0,52%

1/3/2018

192,50

-0,67%

28/2/2018

193,80

0%

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro