Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tekstil PT Pan Brothers Tbk. mematok target pertumbuhan revenue pada tahun ini sebesar 15%. Emiten berkode PBRX tersebut optimistis dapat merealisasikan target dengan memaksimalkan pemasaran di luar negeri.
PBRX selama ini memang lebih fokus ke pasar global, yang mana sekitar 95%-97% produknya dikirim ke luar negeri. Adapun, destinasi ekspor sebagian besar negara-negara kawasan Asia dengan porsi sebesar 56%, diikuti negara-negara Amerika sebesar 26% dan sisanya ke negara-negara Eropa.
"Revenue tahun ini kami proyeksikan di kisaran 10%-15% dengan strategi terus menjaga kemitraan dengan buyer dan melakukan efisiensi," kata Fitri Ratnasari Hartono, Direktur PT Pan Brothers Tbk. kepada Bisnis.com, Selasa (6/3/2018).
Dia tidak bersedia untuk menyebutkan penghasilan yang diperoleh perseroan sepanjang tahun lalu, dengan alasan masih belum tutup buku.
Fitri menambahkan, tahun ini perseroan akan terus melakukan efisiensi misalnya dengan melakukan pelatihan tenaga kerja, peremajaan peralatan produksi, serta penggunaan teknologi baru. Untuk itu perseroan menganggarkan belanja modal senilai US$5 juta.
Kata dia, angka tersebut merupakan dana yang sementara dianggarkan. Dengan kata lain, masih ada kemungkinan bagi perusahaan untuk menambah belanja modal. "Biasa memang kami belanja modal US$5 juta untuk perawatan, dananya semua dari internal," imbuhnya.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Pan Brothers berencana menambah kapasitas dengan membangun satu pabrik baru di bawah bendera PT Teodore Pan Garmindo yang berlokasi di Tasikmalaya, Jawa Barat. Pabrik ini ditargetkan selesai pada akhir 2018 dan memiliki kapasitas terpasang sebesar 6 juta potong garmen per tahun.
Adapun, kapasitas terpasang untuk garmen perseroan pada akhir tahun lalu naik dari 90 pieces juta per tahun menjadi 111 juta pieces per tahun. Tahun ini perseroan menargetkan kenaikan menjadi 117 juta potong garmen per tahun.
Namun, Fitri belum berkenan mengungkap mengenai rencana aksi korporasi pada tahun ini. "Belanja modal untuk ekspansi belum. Penambahan bukan dari pabrik baru tapi dari peningkatan efisiensi," kilahnya. Saat ini perseroan memiliki 23 pabrik yang tersebar di 8 lokasi.
Beberapa waktu lalu, Vice Chief Executive Officer Pan Brothers Anne Patricia Sutanto mengatakan anggaran belanja modal pada 2018 akan diguanakan untuk pembangunan Teodore Pan Garmindo di Tasikmalaya tahap 2 senilai US$5 juta. Selain itu, belanja modal untuk pemeliharaan mesin pada 2018 sekitar US$5 juta-US$7 juta. Dengan demikian, total belanja modal mencapai US$10 juta-US$12 juta.