Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Masih Kendor

Harga karet berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (1/3/2018), setelah hanya berakhir stagnan dua hari berturut-turut sebelumnya.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (1/3/2018), setelah hanya berakhir stagnan dua hari berturut-turut sebelumnya.

Harga karet untuk pengiriman Agustus 2018 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melemah 0,67% atau 1,30 poin di level 192,50 yen per kilogram (kg).

Sebelumnya, harga karet kontrak Agustus dibuka di zone merah dengan penurunan 0,21% di level 193,40, setelah berakhir stagnan di level 193,80 yen per kg pada perdagangan Rabu (28/2).

Takaki Shigemoto, analis dari JSC, mengatakan harga karet di bursa komoditas tertekan oleh kekhawatiran bahwa cadangan karet di Jepang dan China akan terus meningkat di tengah rendahnya permintaan.

Berdasarkan data Asosiasi Karet Jepang yang dirilis hari ini, cadangan karet mentah Jepang tercatat meningkat 1,5% per 10 Februari 2018 ke level 14.956 metrik ton.

Adapun cadangan karet yang dimonitor oleh Shanghai Futures Exchange naik 0,1% ke level 434,550 ton pekan lalu, kenaikan di pekan ke-13 berturut-turut.

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau melemah 0,10% atau 0,11 poin ke posisi 106,79 per dolar AS pada pukul 14.06 WIB. Pagi tadi yen dibuka stagnan di posisi 106,68, setelah berakhir menguat 0,61% pada perdagangan Rabu (28/2).

Di sisi lain, harga minyak WTI kontrak April 2018 terpantau berbalik naik 0,13% atau 0,08 poin ke US$61,72 per barel pada pukul 13.59 WIB, setelah pada perdagangan Rabu (28/2) berakhir drop 1,17% di posisi 61,64.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus 2018 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

1/3/2018

192,50

-0,67%

28/2/2018

193,80

0%

27/2/2018

193,80

0%

26/2/2018

193,80

+2,76%

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro