Bisnis.com, JAKARTA – Harga kakao mencapai level tertinggi dalam 3 bulan seiring dengan ekspektasi mengetatnya pasokan global.
Harga kakao pada perdagangan Senin (26/2/2018) pukul 17.20 WIB kontrak teraktif Mei 2018 di ICE Futures New York menguat 9 poin atau 0,41% menjadi US$2.203 per ton, tertinggi sejak 14 November 2017.
Adapun, pada penutupan perdagangan sebelumnya (23/2/2018) harga ditutup menguat 48 poin atau 2,24% menjadi US$2.194 per ton.
Secara year to date (ytd) harga biji cokelat tersebut tumbuh paling besar, yaitu mencapai 16,49% dari level terakhir di 2017 sebesar US$1.893 per ton. Sepanjang tahun berjalan, harga hanya tercatat mengalami penurunan mingguan satu kali.
Dilansir dari Bloomberg, kakao telah meningkat ke level tertinggi dalam 3 bulan seiring dengan tanda-tanda pasokan global yang mengetat yang didorong dari meningkatnya permintaan.
Berdasarkan data dari Pemerintah Ghana, negara eksportir terbesar kedua di dunia, pengiriman kakao pada 12-18 Februari mencapai 35.000 ton, lebih tinggi dari periode 8-14 Januari 2018 sebanyak 92.000. Angka ini merupakan level mingguan tertinggi untuk tahun 2018.
Baca Juga
Sementara itu, berdasarkan perhitungan Bloomberg, jumlah pengiriman sejak musim yang dimulai pada 1 Oktober mencapai 1,34 juta ton, lebih tinggi dibandingkan 1,329 juta ton pada musim sebelumnya.
Sebagai informasi, perhitungan musim kakao dimulai pada Oktober dan berakhir pada September. Sehingga, musim 2017/2018 diartikan dimulai pada Oktober 2017 dan berakhir pada September 2018.
“Panen utama di Afrika Barat cukup banyak dilakukan dan mid—corp/ pertengahan panen tidak akan dimulai hingga kuartal II/2018. Hal itu menunjukkan pasar pada ‘lonjakan musiman’,” kata Wakil Presiden Price Futures Group yang berbasis di Chicago.