Obligasi Waskita Karya (WSKT) Senilai Rp3,45 Triliun Listing di BEI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mencatatkan efek bersifat utang Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap II Tahun 2018 senilai total Rp3,45 triliun di Bursa Efek Indonesia pada hari ini  (26/2/2018).

Obligasi tersebut terdiri dari dua seri, yakni Seri A (WSKT03ACN2) senilai Rp1,175 triliun dan Seri B (WSKT03BCN2) senilai Rp2,276 triliun.

Obligasi Seri A membayar tingkat bunga sebesar 7,75% per tahun dan akan dibayar per 3 bulan. Obligasi tersebut diterbitkan dengan tenor 3 tahun dana akan jatuh tempo pada 23 Februari 2021.

Adapun obligasi Seri B membayar kupon sebesar 8,25% per tahun dan dibayar per 3 bulan. Obligasi tersebut diterbitkan dengan tenor 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 23 Februari 2023.

Obligasi Waskita Karya itu mendapat peringkat A-(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia. Dalam penerbitan obligasi ini, Waskita Karya menunjuk PT Bank Mega Tbk. sebagai Wali Amanat.

Perseroan menunjuk enam penjamin penerbitan obligasi,  yakni PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indopremier Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

Emisi obligasi tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi Waskita Karya senilai total Rp10 triliun. Pada 2017, perseroan telah menerbitkan PUB Obligasi Tahap I senilai Rp3 triliun. Maka, saat ini Waskita Karya masih memiliki jatah penerbitan obligasi Tahap III sebesar Rp3,54 triliun.

“Penggunaan dana atas PUB III Waskita Karya Tahap II ini sebanyak 65% akan digunakan untuk modal kerja perseroan dalam pekerjaan konstruksi bangunan sipil, gedung, serta EPC [engineering, procurement, dan construction]. Sisanya, sebesar 35% lainnya akan digunakan untuk investasi di bidang pengembangan jalan tol,” papar Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Shastia Hadiarti.

Dengan pencatatan obligasi ini, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2018 ialah sebanyak tujuh emisi dari enam emiten senilai total Rp14,68 triliun.