Bisnis.com, JAKARTA – Dikenal luas lewat reality show-nya, keluarga Kardhashian-Jenner banyak dikritik karena gaya hidup yang glamor penuh sensasi. Tapi aksi anggota keluarga tersohor Hollywood itu baru-baru ini justru menegaskan betapa besarnya popularitas dan pengaruh mereka.
Bayangkan saja, hanya dengan cuitan pendek yang dituliskan Kylie Jenner dalam akun twitter-nya, saham perusahaan induk Snapchat, Snap Inc., merosot sekitar 6,1% persen pada Kamis (22/2/2018).
Dalam kicauannya, adik tiri sosialita Kim Kardashian ini mengungkapkan ia tidak lagi menggunakan layanan aplikasi pesan Snapchat.
“Jadiii, apakah orang lain tidak membuka Snapchat lagi? Atau hanya saya saja… ini menyedihkan sekali,” tulisnya, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (23/2/2018).
Entah karena peran baru Kylie sebagai Ibu muda atau memang desain ulang aplikasi tersebut, kicauan pebisnis muda berusia 20 tahun ini menarik respon dari sekitar 24,5 juta followers-nya.
Cuitannya bahkan mendapatkan ritwit dari pihak Maybelline New York, yang menanyakan para followers-nya apakah brand produk kecantikan yang dimiliki L'Oreal SA ini harus tetap menggunakan platform Snapchat.
Saham Snap Inc. pun merosot. Berdasarkan data Bloomberg, saham Snap Inc. ditutup merosot 6,06% atau 1,13 poin di posisi 17.51 pada perdagangan Kamis (22/2) di bursa AS. Ini menjadi pelemahan di hari ketiga berturut-turut.
Tercatat, saham Snap Inc. telah mengalami penurunan sebesar 2,91 poin selama tiga hari perdagangan berturut-turut. Kicauan Kylie pun dilaporkan telah menghapuskan nilai pasar Snap Inc. senilai US$1,3 miliar.
Hal ini menjadi perhatian para analis di Wall Street, mengacu pada tren keterlibatan pengguna baru-baru ini sejak desain ulang platform aplikasi Snapchat.
Analis Citigroup Mark May menurunkan rekomendasi (downgrade) saham tersebut menjadi ‘sell’ dari ‘neutral’ awal pekan ini, setelah melihat lonjakan signifikan ulasan negatif dari desain ulang aplikasi tersebut. Ulasan negatif itu diperkirakan dapat menyebabkan keterlibatan pengguna menurun, yang berujung pada kerugian finansial perusahaan.
Dilansir BBC, Snap Inc. sebelumnya telah mementahkan keluhan-keluhan tentang desain ulang aplikasi pesannya. Bos Snap Inc. Evan Spiegel awal bulan ini mengatakan bahwa para pengguna hanya memerlukan waktu untuk membiasakan diri terhadap desain ulang aplikasi itu.