Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. mempersiapkan sejumlah dana untuk akuisisi jika ada perusahaan sejenis yang ingin menjual towernya.
Chief Financial Officer (CFO) Tower Bersama Infrastruktur, Helmy Yusman Santoso menyampaikan perusahaan terbuka untuk akuisisi dan telah mengalokasikan dana dari pinjaman perusahaan yang belum digunakan.
“Untuk akuisisi, dananya sudah kami siapkan, tapi tetap tergantung apakah ada yang mau menjual atau tidak. Kami punya pinjaman yang belum ditarik US$200 juta, jadi setara Rp2,7 triliun. Dana itu bisa digunakan [kalau ada akuisisi],” ungkap Helmy di Jakarta, Kamis (14/2/2018).
Helmy mengungkapkan sejauh ini perusahaan belum menempuh penjajakan dengan perusahaan konstruksi menara lain. Beberapa isu yang muncul beberapa waktu lalu tentang rencana akuisisi perusahaan pun dipastikan tidak benar.
Adapun, dana sebesar Rp2,7 triliun tersebut berasal dari pinjaman sindikasi dari 11 bank. Sepanjang tahun ini, perseroan mengalokasikan Rp1 triliun untuk belanja modal yang dananya berasal dari kas internal dan pinjaman bank.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, emiten dengan kode saham TBIG tersebut membukukan pendapatan sebesar Rp2,97 triliun selama Januari—September 2017, naik 7,82% dari capaian periode sama tahun sebelumnya yaitu Rp2,76 triliun.
Pada periode tersebut, laba bersih yang diatribusikan pada pemilik entitas induk yaitu sebesar Rp877,08 miliar, atau tergerus sekitar 6,5% (yoy) dari Rp938,15 miliar.