Bisnis.com, JAKARTA--Sucorinvest Asset Management akan fokus pada dua jenis reksa dana tahun ini, yakni reksa dana saham dan reksa dana pasar uang. Monncernya indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi alasan perseroan untuk lebih memfokuskan portofolio pada saham.
Bahkan perusahaan mematok target yang cukup tinggi terkait imbal hasil atau return reksa dana saham tahun ini, yakni sebesar 20%-25%. Adapun untuk reksa dana pasar uang perseroan mematok target return sebesar 6%-6,5%.
"Kami fokus pada dua jenis reksa dana itu pada tahun ini. Kami juga optimistis return akan cukup tinggi yang berhasil ditorehkan," kata Direktur Investasi Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana saat dihubungi Bisnis.com, Senin (12/2/2018).
Dia menambahkan, untuk reksa dana pasar uang saat ii masih ditopang oleh obligasi. Sejauh ini, sambungnya, imbal hasil yang ditorehkan oleh reksa dana pasar uang cukup bagus dan lebih tinggi dari investasi di deposito
Sementara itu, Sucorinvest menetapkan target dana kelolaan atau asset under management (AUM) hingga tutup tahun ini senilai Rp7,5 triliun, naik sebesar 22,95% dibandingkan dana yang berhasil dihimpun hingga akhir tahun lalu yakni senilai Rp6,1 triliun.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk dapat merealisasikan target dana kelolaan itu adalah dengan meluncurkan produk baru. Rencananya, perseroan akan merilis produk reksa dana berbasis dollar Amerika Serikat.
Baca Juga
"Tapi masih belum bisa kami pastikan, apakah itu nanti menggunakan saham atau pasar uang. Yang pasti produk dolar AS ini akan diluncurkan pada kuartal kedua," ujarnya.
Tak hanya itu, Sucorinvest juga tengah mengkaji kemungkinan untuk merilis produk investasi alternatif seperti efek beragun aset ataupun reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
Namun Jemmy tidak bersedia memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut, karena perusahaan masih melakukan kajian. Yang pasti, kata dia, RDPT yang diterbitkan nantinya akan mengarah ke sektor infrastruktur.
"Karena ini belum pasti dan masih terus kami kaji jadi belum bisa diungkap. Yang sudah pasti produk baru kami dollar AS itu," kata dia.