Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan yang ditempuh manajemen PT Astra Internasional Tbk. untuk berinvestasi pada Go-Jek, menandai momentum khusus masuknya investor lokal ke perusahaan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi tersebut.
Presiden Direktur Astra Internasional Prijono Sugiarto mengatakan untuk dapat menyuntik Go-Jek senilai Rp2 triliun, emiten produsen kendaraan tersebut merogoh kas internal yang dialokasikan melalui belanja modal (capital expenditure/capex).
“Pendanaan ini dari internal cash. Tahun alu kami membelanjakan modal Rp21 triliun—Rp22 triliun yang dikombinasikan dengan capex, jadi sebesar Rp26 triliun—Rp27 triliun. Tahun ini kami harapkan nilainya naik, salah satunya untuk [investasi] di Go-Jek ini,” ungkap Prijono di Jakarta, Senin (12/2).
Prijono menjelaskan setelah menggelontorkan dana sebesar Rp2 triliun tersebut, emiten dengan kode saham ASII itu pun tidak menutup peluang untuk penambahan modal di masa yang akan datang.
Kendati memiliki ekspektasi kenaikan permintaan mobil dan motor dari Go-Jek, Prijono menggarisbawahi perseroan lebih berorientasi pada integrasi digitalisasi antara Go-Jek dan Astra, mengingat penetrasi mobile internet dipredksi mencapai 100% pada 2020 mendatang.
Adapun, saat ini Go-Jek memiliki lebih dari 200.000 armada Go-Car dan sekitar 600.000 armada Go-Jek yang tersebar di kota-kota di Indonesia. Dalam 6—12 bulan mendatang, Go-Jek berambisi menembus Papua untuk menyediakan layanan di pulau tersebut.
Baca Juga
Dalam satu tahun, Astra Internasional memasarkan hampir 600.000 kendaraan roda empat dan lebih dari 4 ut akendaraan roda dua. Selain itu, dengan 4.000 AHASS Service Center, Astra optimistis kerja sama dengan Go-Jek dapat berlangsung sesuai ekspektasi.
Sementara itu, CEO dan Founder Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan investasi Astra menjadi momentum bagi Go-Jek untuk menarik investor lokal, setelah perusahaan tersebut kerap dibanjiri pemilik dana pihak luar.
Suntikan Astra tersebut akan digunakan Go-Jek untuk program-program inovasi dan ekspansi sehingga dapat meningkatkan pendapatan mitra Go-Jek. “Banyak investor luar yang sudah investasi di teknologi. Kalau Astra melakukan ini, yang lain akan mengikuti,” kata Nadiem.